Follow Us

Sri Mulyani Bilang Lebih dari Separuh Penduduk Sudah Dapat Bansos, Tapi Pemulung Ini Cuma Bisa Minum Air Galon Dua Hari Hingga Meregang Nyawa: Salah Sasaran?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 30 April 2020 | 19:44
Sebanyak 1,2 Juta Paket Bansos, Mulai Disalurkan di DKI Jakarta
Biro Pers Sekretariat Presiden

Sebanyak 1,2 Juta Paket Bansos, Mulai Disalurkan di DKI Jakarta

Menurut LP3ES, pemerintah gagal memenuhi hak konstitusional warganya. Sebab, setelah dikabarkan menderita kelaparan karena tak berpenghasilan akibat wabah Covid-19, Yuli meninggal dunia pada 20 April kemarin.

Almarhumah Yuli, pemulung yang tercatat sebagai warga Serang harus meregang nyawa lantaran tak makan selama dua hari.
Dok. Kompas TV

Almarhumah Yuli, pemulung yang tercatat sebagai warga Serang harus meregang nyawa lantaran tak makan selama dua hari.

Dalam kasus ini, terlihat bahwa warga negara belum mendapatkan hak dasarnya atas penghidupan yang layak.

"Kelaparan yang dialami oleh Ibu Yuli dan keluarganya yang berujung pada meninggalnya Ibu Yuli adalah pelanggaran konstitusional oleh negara," kata Direktur Center for Media and Democracy LP3ES, Wijayanto, dalam sebuah diskusi yang digelar Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Anak Buah Jokowi Kembali Bawa Kabar Baik, Pandemi Covid-19 Bisa Selesai Lebih Cepat Asalkan Pemerintah dan Rakyat Kompak Lakukan Hal Ini

"Atau sekurang-kurangnya ia adalah refleksi bahwa negara gagal memenuhi amanah konstitusi sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, Pasal 27 Ayat 2 dan Pasal 24 Ayat 1, 2 dan 3 UUD 1945," lanjutnya.

Wijayanto mengatakan, sekalipun Yuli meninggal bukan karena kelaparan, pemerintah tetap dinilai gagal.

Sebab, sebelum meninggal, faktanya warga berusia 43 tahun itu mengalami kelaparan.

Peristiwa ini dinilai menjadi sebuah ironi, lantaran di saat yang bersamaan pemerintah mengucurkan dana hingga Rp 405 triliun untuk penanganan wabah Covid-19.

"Ironinya, uang sebesar Rp 405 triliun tak mampu mencegah seseorang mengalami kelaparan dan meninggal," ujar Wijayanto.

Menurut Wijayanto, peristiwa kelaparan tidak akan terjadi jika bantuan dari pemerintah tepat sasaran dan tepat waktu.

Baca Juga: Lebih Cepat dari Prediksi WHO, Ilmuwan China Bawa Angin Segar Buat Kita: Vaksin Covid-19 Sebentar Lagi Siap Digunakan

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest