Fotokita.net -Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat ekonomi luluh lantak. Virus Corona yang diketahui menyebar dari Wuhan, China itu telah membuat lemah para pelaku ekonomi.
Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Sejak pengumuman mendadak kasus postif Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo pada awal Maret lalu, ekonomi negara kita terus melemah. Terlebih lagi setelah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah.
Seiring dengan pelemahan ekonomi dunia, nilai tukar mata uang kebanggaan kita ikut loyo. Namun, seiring berbagai kabar baik dari hasil PSBB dalam meredam penyebaran virus corona, mata uang rupiah mulai bergairah.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Kamis (30/4/2020) menguat tajam.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 15.122 per dollar AS atau menguat 172 poin (1,13 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 15.249 per dollar AS.

Ilustrasi uang rupiah.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah hari ini terdorong ramai sentiment positif pada keuangan global yang menunjukkan kondisi ekonomi perlahan membaik.
“Sentimen positif memberikan indikasi awal ke pasar, ekonomi global mulai pulih. Tapi pasar tetap waspada dengan perkembangan wabah dan dampak negatif ke perekonomian,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Adapun sentimen positif pagi ini yang mendorong pasar keuangan antara lain, laporan kemajuan pengujian obat corona Redemvisir dari perusahaan farmasi AS, Gilead Sciences.