Follow Us

Harga Minyak Dunia Terburuk dalam Sejarah Gara-gara Pandemi Covid-19, Siapa Sangka Pengusaha Ini Malah Sanggup Raup Rp 587 Miliar Tiap 24 Jam: Apa yang Dijualnya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 27 April 2020 | 04:29
Pasien dengan ventilator dan tenaga medis.
EPA-EFE/XIONG QI/XINHUA via Kompas.com

Pasien dengan ventilator dan tenaga medis.

Kedua harga jenis minyak tersebut sudah terkoreksi lebih dari 50 persen sejak perdagangan awal tahun ini.

Pada Januari 2020, baik minyak jenis WTI maupun Brent masih dijual di atas 65 dollar AS per barrel.

Harga minyak acuan AS West Texas Intermediate (WTI) anjlok ke level negatif atau berada di bawah 0 dollar AS per barrel pada perdagangan Senin (20/4/2020) waktu setempat.

Baca Juga: Bukan Tanpa Alasan, Rupanya Google Street View Sengaja Buramkan Foto Rumah Ini Lantaran Punya Kisah yang Bikin Kita Bergidik

Ini merupakan kali pertama harga minyak acuan WTI berada di zona negatif. Dikutip dari Financial Times, Selasa (21/4/2020), harga minyak acuan WTI untuk pengiriman Mei 2020 sempat anjlok 250 persen ke level -40,32 dollar AS per barrel.

Pada akhir perdagangan Senin, seperti dikutip dari Oilprice.com, harga emas hitam ini ditutup pada -37,63 dollar AS per barrel.

Ilustrasi Terminal Bahan Bakar Minyak Boyolali
TRIBUNSOLO.COM/GARUDEA PRABAWATI

Ilustrasi Terminal Bahan Bakar Minyak Boyolali

Tidak adanya lagi ruang penyimpanan di AS, mengakibatkan harga minyak terjun bebas di pasar global.

Namun siapa sangka, di tengah pandemi Covid-19 ini, pengusaha ini masih menghasilkan uang hingga miliaran rupiah.

Menjadikan orang terkaya di Singapura, karena kekayaannya bertambah di tengah keadaan ini.

Dia adalah Li Xiting, pendiri dan ketua perusahaan Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics.

Baca Juga: Kabar Baik di Tengah Pandemi Corona, Polisi Bilang Pemilik SIM Mati Tak Akan Tilang: Tapi, Sampai Kapan Waktunya?

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest