Follow Us

Suara Merdunya Sewaktu Mengaji Bikin Tentram Hati dalam Kondisi Pandemi, Tapi Nenek Sebatang Kara Ini Hidup di Rumah Tua yang Nyaris Roboh: Tak Ada Bantuan dari Pemerintah

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 21 April 2020 | 18:52
Kegiatan eksplorasi panas bumi di wilayah Garut telah mendapatkan Proper dari Kementerian Lingkungan
Bayu Dwi Mardana

Kegiatan eksplorasi panas bumi di wilayah Garut telah mendapatkan Proper dari Kementerian Lingkungan

Baca Juga: Gara-gara Pamer Foto Bareng dengan Artis Tajir Ini, Tiba-tiba Nia Ramadhani Malah Jadi Turun Pamornya: Dia Awet Muda, Umurnya Jauh Di Atas Nia!Seharusnya Minah mendapatkan prioritas, tapi...Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kasin Kesra) Desa Cibiuk Kidul, Imam Munandar, mengaku nama Minah sudah diajukan sebagai penerima berbagai program bantuan dari pemerintah desa. Namun, masih belum juga dapat program bantuan dari pemerintah.

“Ajuan dari RTnya kondisinya disamakan dengan warga yang lain, harusnya ini jadi prioritas dikasih tanda agar jadi prioritas, tidak bisa disamakan dengan yang lain,” katanya.Meski tak dapat program bantuan dari pemerintah, Minah sendiri tidak merasa kecewa. Dirinya sudah merasa cukup dengan keadaannya saat ini. Namun, untuk program perbaikan rumah, dirinya memang berharap bisa dibantu.

Baca Juga: NIlai Sarat Masalah Sedari Awal, Ahli Ekonomi Muda Itu Ajak Staf Khusus Presiden Lakukan Hal Ini: Konten di YouTube Jauh Lebih Baik!

“Nunggu ada yang betulin aja lah rumah mah, kalau belum ada bantuan tidak apa-apa, Gusti Nu Beunghar mah (Yang kaya mah Allah), jalma mah mung titahanna (manusia mah hanya pesuruh-Nya),” kata Minah.Selain gemar membaca Al quran dan sholaqat, Minah rajin menghadiri pengajian rutin di masjid terdekat di rumahnya.

Siti Djubaedah menerangkan, meski atapnya sudah rusak berat, anehnya saat diguncang gempa, atap rumah tidak sampai runtuh. Padahal pernah ada kejadian gempa rumah tetangga lain rusak, tapi rumah Mamah Minah atapnya tetap pada posisinya.“Abdi mah nyuhunkeun ka gusti dijaga heula we kango abdi sadidinten ngaji (saya mah minta ka Allah dijaga dulu buat saya sehari-hari ngaji), dugi engke aya nu ngalereskeun (sampai nanti ada yang memperbaiki,” kata Minah dengan bahasa Sunda yang kental.

Baca Juga: Bahagia Nikahi Perempuan Indonesia, Bule Ini Langsung Lemas Ketika Identitas Asli Sang Istri Terbongkar: Saya Tertipu Selama 20 Tahun!PKH tidak dapat, BPJS juga tidak punya...Siti Djubaedah, Ketua RW 09, Kampung Randu Kurung Desa Cibiuk Kaler, mengakui sebenarnya sudah cukup banyak warga yang mengajak Mamah Minah demikian dirinya biasa memanggil Minah, tinggal di rumahnya. Namun Mamah Minah selalu menolak.

“Paling kalau sudah hujan deras dan angin, saya ajak ke rumah baru mau. Setelah hujan reda Mamah Minah pulang lagi,” jelas Siti yang rumahnya berada di samping rumah Minah.Siti sendiri tidak mengetahui pasti cerita Mamah Minah dahulu. Karena, dirinya baru tinggal di Kampung Randu Kurung sekitar lima tahun lalu. Namun, yang pasti sejak pertama dirinya tinggal di Kampung Randu Kurung, Mamah Minah memang sudah sendirian.

Baca Juga: Sehabis Jokowi Bawa Angin Segar Tentang Perkembangan Covid-19, Kini Ikatan Dokter Indonesia Bilang Virus Corona Bisa Kalah dalam Tubuh: Begini Rahasianya...

Siti mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin mengajukan program perbaikan rumah kepada pemerintah desa, termasuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Namun, entah mengapa tidak pernah berhasil.“Program PKH tidak dapat, padahal menurut saya layak. BPJS tidak punya. Jadi kalau berobat bayar sendiri, kalau ada yang ngasih uang, biasanya buat berobat,” katanya.Siti memastikan, jika hanya untuk kepentingan makan sehari-hari, para tetangga cukup memperhatikan dan selalu memenuhinya. Tetapi untuk bisa membantu membangun kembali rumah Mamah Minah, memang kebanyakan kesulitan.

Tidak pernah mendapat bantuan pemerintahSementara itu, Kepala Desa Cibiuk Kidul yang ditemui di rumah Minah mengakui, Minah memang tidak mendapat program bantuan dari pemerintah baik Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan (PKH) dan lainnya.Untuk program perbaikan rumah juga tidak dapat. Karena, desanya memang tidak pernah dapat program bantuan tersebut dari pemerintah.“Ada bantuan Rutilahu tahun 2018 untuk 30 rumah, tapi dari program aspirasi, jadi (Minah) tidak dapat,” katanya.Usep mengaku baru menjabat sebagai kepala desa sejak pertengahan 2017 mengungkapkan, pihaknya tahun 2017 sudah mengajukan program itu tapi tidak dapat. Kemudian, tahun 2019, program tersebut tidak ada, meski pihaknya telah mengajukan program tersebut.

Baca Juga: Reino Barack Blak-blakan Kecewa Sikap Sang Mantan Pada Orang yang Enggak Penting, Ternyata Perangai Asli Luna Maya Justru Terbongkar Lewat Bukti Ini

Sementara, untuk bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Usep pun mengklaim juga sudah mengajukan Minah sebagai penerima bantuan program. Namun data penerima program itu sudah ada di pendamping dan nama Minah tidak masuk dengan alasan keterbatasan kuota.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular