"Jadi memang dari Semarang itu sudah tiga kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah dimakamkan di situ," sambung Joko.
Pihak RSUP Kariadi Semarang sebenarnya sudah menyediakan makam untuk perawat Nuria.
Namun keluarga tak ingin jika makam Nuria jauh dari anak-anaknya.
"Dari awal sebenarnya saya sudah dikasih tempat pak direktur kami, direktur rumah sakit umum Dr Karyadi, dari awal beliau datang ke tempat istri di ruang forensik sudah berpesan," jelasnya sambil menirukan pesan direktur rumah sakit tersebut.
"Saya juga sangat bersyukur, intinya tapi memang kehendak dari kami dan keluarga."
"Ingin dekat ketika nanti anak-anak juga ingin menengok ibunya, mendoakan lebih dekat, namun ya kejadian seperti itu yang sampai sekarang pedih rasanya," ungkap Joko.
Joko tak hanya menelan pil pahit kehilangan istri tercinta untuk selamanya.
Ia juga harus berpisah dengan ketiga anaknya sampai ia dinyatakan negatif virus corona.