Follow Us

Beredar Kabar Kepergiannya Lantaran Baku Tembak 2 Putra Kesayangannya, Sosok Kunci Ini Beberkan Fakta Sebenarnya Penyebab Tien Soeharto Meninggal Dunia: "Saya Sendiri yang Turut Bawa Ibu Negara'

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 30 Januari 2020 | 13:41
Soeharto dan istrinya, Tien Soeharto
Tribun Timur (Repro)

Soeharto dan istrinya, Tien Soeharto

Fotokita.net - Pada masa Orde Baru berkuasa, keluarga Cendana begitu berpengaruh di negeri ini. Saking berpengerahunya, siapapun tak akan ada yang berani mengganggu keputusan keluarga Presiden RI kedua Soeharto itu.

Namun, kekuasaan itu kian meredup semasa Ibu Tien Soeharto wafat alias berpulang kepada Sang Maha Kuasa.

Hingga sekian lama, kematian Siti Hartinah atau karib disapa Ibu Tien Soeharto menjadi misteri.

Banyak yang berspekulasi ikhwal kematian mantan ibu negara itu.

Ada yang bilang, kematian Ibu Tien disebabkan oleh peluru nyasar.

Baca Juga: Blak-blakan Ngaku Tak Tertarik Instagram dan Lebih Suka Difoto, Menantu Keluarga Cendana Ini Bongkar Rahasia Geng Arisan Super Mewahnya yang Awet Selama 16 Tahun

Konon, peluru salah alamat itu merupakan tembakan dari salah satu dari dua anak laki-lakinya yang berseteru mengenai proyek mobil nasional.

Isu itu kemudian berkembang sangat pesat dan besar, apalagi setelah ibu Tien Soeharto dikebumikan.

Sampai bertahun-tahun kemudian rumor tersebut dipercaya dan berkembang.

Sampai-sampai hingga saat ini cerita rumor ini terus mengalir.

Bahkan ada yang mengatakan kedua anak laki-lakinya itu tidak saling berbicara akibat kejadian tersebut.

Soeharto dan Ibu Tien
DOK. HAI

Soeharto dan Ibu Tien

Padahal antara rumor yang berkembang dan kenyataan yang sebenarnya terjadi tidak sama.

Seperti disebut di awal, Ibu Tien Soerharto yang memiliki nama lengkap Raden Ayu Siti Hartinah.

Baca Juga: Tenggelam di Antara Kabar Duka Mantan Istri Sule dan Ria Irawan, Menteri Wanita Era Orde Baru yang Dapat Firasat Kepergian Ibu Tien Soeharto Ini Tutup Usia

Dia merupakan anak kedua pasangan KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo.

Menurut Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto, Ibu Tien meninggal dunia karena sakit jantung yang sudah lama dideritanya.

Ibu Tien Soeharto dan Pak Harto
Dok. Istimewa Intisari

Ibu Tien Soeharto dan Pak Harto

Untuk diketahui, Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto yang pernah menjadi ajudan Soeharto dari tahun 1995 hingga 1998 itu disebut menjadi saksi detik-detik wafatnya Tien Soeharto.

Menurut pengakuannya, seperti dilansir jatim.tribunnews.com, saat itu, dia baru saja menemani Soeharto memancing di Anyer, Banten, pada Jumat, 26 April 1996.

Saat Soeharto sedang memancing yang ditemani dirinya, ibu Tien Soeharto sedang berada di sentra pembibitan buah Mekarsari.

Menurut Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto, saat itu Tien terlalu asyik, dan bergembira melihat sejumlah tanaman yang sedang berbuah di tempat itu.

Sehingga, dia pun kurang memperhatikan kesehatannya. Padahal saat itu dirinya sudah memiliki gangguan jantung.

Lantaran dokter tidak membolehkan ibu Tien Soeharto berjalan terlalu jauh dan lama.

Baca Juga: Tiada Lagi Senyum Khas Itu Di Depan Kamera, Mantan Kapolri Ini Jadi Saksi Detik-detik Atas Kepergian Ibu Tien Soeharto. Apa Fakta Sebenarnya?

Tapi hal itu selama di Taman Buah Mekarsari dilanggar ibu Tien Soeharto.

Saat Soeharto kembali ke rumah, dan bertemu sang istri pada sore harinya.

Menurut kesaksiannya, suasana berlangsung seperti biasanya.

Meski demikian, kala itu Tien tetap harus terus beristirahat karena kelelahan.

Namun, sesuatu tiba-tiba terjadi pada Minggu (28/4/1996) dini hari.

Tepatnya, sekitar pukul 04.00 WIB.

"Baru pada Minggu dini hari sebelum subuh, sekitar pukul 04.00, Ibu Tien mendapat serangan jantung mendadak," kata Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto.

Kesaksian itu bisa kita baca dalam buku Pak Harto, The Untold Stories.

Saat itu, sang Ibu Negara Tien Soeharto terlihat sulit bernapas.

Makam Soeharto dan Ibu Tien Soeharto di Astana Giribangun di Karanganyar, Jawa Tengah
TRIBUNSOLO.COM / LABIB ZAMANI

Makam Soeharto dan Ibu Tien Soeharto di Astana Giribangun di Karanganyar, Jawa Tengah

"Saya melihat dokter Kepresidenan, Hari Sabardi, memberi bantuan awal pernapasan dengan tabung oksigen."

"Saya sendiri turut membawa Ibu Negara dari rumah ke mobil dan selanjutnya ke RSPAD. Saat itu, selain Pak Harto, Mas Tommy dan Mas Sigit ikut mendampingi," sambung Sutanto.

Baca Juga: Jadi Anak Emas Soeharto Hingga Punya Kuasa Tanpa Batas, Kini Pangeran Cendana Itu Bertekuk Lutut Pada Menteri Jokowi Ini: Uang Rp 1,2 Triliun Miliknya Dirampas Negara

Sejumlah upaya medis untuk menyelamatkan Tien pun dilakukan oleh tim dokter, meski pada akhirnya Tien wafat.

"Sekitar pukul 05.10, Ibu Tien menghembuskan napas terakhir dan meninggalkan berbagai kenangan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Sutanto.

Dari fakta mengenai ibu Tien Soeharto yang disampaikan oleh Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto, kita semua mendapat pelajaran berharga.

Seperti dilansir dari medlineplus.gov, bagi penderita penyakit jantung, berolahraga, seperti yang dilakukan oleh ibu Tien Soeharto di Taman Buah Mekarsari memang baik.

Tapi satu hal yang harus diingat, sebelum merasakan lelah penderita penyakit jantung harus sudah istirahat.

Baca Juga: Mau Berfoto Bersama Ketika Wisuda Putra Kesayangannya, Apakah Pangeran Cendana Itu Sudah Buka Pintu Maaf Buat Mantan Istri yang Diduga Gondol Hartanya Hingga Miliaran Rupiah?

Pun dalam kegiatannya jangan lupa selalu membawa pil nitrogliserin, yang langsung diminum manakal aterasa ada gangguan jantung.

Selain itu, penderita penyakuit jantung pun wajib mengenali sinyal tubuh, seperti; pusing, sakit dada, detak jantung atau nadi tidak teratur, sesak napas, mual.

Saat itu terasa segera istirahat dan minum pil nitrogliserin, lalu minta pertolongan medis secepatnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest