Tak hanya itu, polisi juga mengungkapkan fakta bahwa Toto pernah meminjam uang senilai Rp 1,3 miliar saat tinggal di Kampung Bandan. Dia menjadikan rukonya di kawasan Angke, Jakarta Barat, sebagai jaminan.
"(Kepemilikan ruko) ini sedang kami telusuri karena kami sendiri baru tahu dan baru melakukan penyelidikan setelah kejadian ini ramai," tutur Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, Kamis (16/1/2020). Berdasarkan perilaku Toto yang mengaku sebagai raja, dia diduga menderita gejala gangguan waham, skizofrenia paranoid, gangguan kepribadian skizotipal, atau bipolar.
Psikolog Alexandra Gabriella mengatakan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis alasan perilaku Toto jika dilihat dari sisi psikologis.
Baca Juga: Tiba-tiba Muncul dengan Foto Kirab Budaya Hingga Bikin Resah Warga, Kerajaan yang Mengaku Titisan Majapahit Ini Malah Cuma Dapat Tanggapan Begini dari Ganjar Pranowo: 'Baik Juga Buat Diskusi' "Memang perlu ada pemeriksaan lebih lanjut, tidak bisa ada diagnosa sebelum diperiksa dan diobservasi," kata Alexandara saat dihubungi, Jumat (17/1/2020).
Alexandra menjelaskan, seseorang menderita gangguan awam jika dia memiliki keyakinan yang tidak realistis atau irasional bahwa dirinya mempunyai sebuah peran tertentu.
Sementara, skizofrenia paranoid adalah gejala yang menunjukkan seseorang berhalusinasi sampai orang tersebut benar-benar terpengaruh atas apa yang mereka alami. Toto juga diduga menderita gangguan kepribadian skizotipal.
Alasannya, dia sering mengaitkan sesuatu dengan hal mistis. Bahkan, terkadang pengidap gangguan kepribadian skizotipal juga memiliki keyakinan tertentu bahwa mereka adalah titisan atau utusan dari kekuatan yang lebih besar.
Adapun gangguan bipolar sering terjadi pada seseorang yang mengalami waham kebesaran karena mereka merasa sangat hebat, kuat, dan bersemangat. Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat mengantongi dana sebesar Rp 1 miliar dari 10 tabungan.
Walaupun keraton tersebut didirikan oleh Toto Santoso, sistem keuangan keraton tersebut dipegang langsung oleh Sang Ratu, Fanni Aminadia.
Saat ini polisi masing menghitung jumlah dana yang masuk di buku tabungan tersebut. Polisi menyebut dari hasil pemeriksaan diketahui ada pengikut Keraton Agung Sejagat yang menyerahkan dana sebesar Rp 110 juta kepada Toto Santoso dan Fanni Aminadia.
Para anggota dijanjikan jabatan tinggi sesuai dengan biaya yang disetorkan pada raja dan ratu.