Follow Us

Di Tempat Lain Anies Baswedan Disambut Gembira, Tapi Warga Korban Banjir Ini Malah Kesal Pada Kedatangan Sang Gubernur DKI Jakarta. Begini Penyebabnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 04 Januari 2020 | 18:08
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau Bendung Katulampa, Senin (12/2/2018). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengatasi masalah banjir Jakarta.
(KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau Bendung Katulampa, Senin (12/2/2018). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengatasi masalah banjir Jakarta.

Fotokita.net - Presiden Joko Widodo menyebut salah satu penyebab banjir di awal tahun baru 2020 ini karena kerusakan ekosistem dan ekologi, serta masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan."Karena ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada. Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," kata Jokowi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Pada 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut genangan air di Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, adalah akibat tersumbatnya dua dari tiga saluran air oleh Proyek Light Rail Transit (LRT) dan proyek kabel fiber optik.Ia juga menuding air di Jalan MT Haryono, di terowongan atau underpass Cawang arah Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur, terhambat oleh beton proyek LRT.Untuk banjir awal tahun 2020, Anies sendiri enggan menyalahkan proyek infrastruktur.

Baca Juga: Anies Baswedan Bilang Normalisasi Sungai Tetap Bikin Banjir, Rupanya Masih Ada 2 Jalan Utama di Jakarta Barat yang Belum Bisa Dilintasi"Kalau curah hujan tidak ada kaitannya dengan bangunan, karena curah hujan datang dari atas toh?" kata dia di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).

Sejumlah warga Jalan Teluk Gong, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengaku tak banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah selama banjir merendam permukiman mereka sejak Rabu (1/1/2020).

Baik Pemerintah Kota Jakarta Utara maupun Pemprov DKI Jakarta, dinilai sama-sama lamban memberikan perhatian pada para korban banjir di 6 RW terdampak di Teluk Gong.

"Pemerintahnya kurang sigap. Mana ada coba pernah enggak perahu karet ke sini antar makanan?" ujar Rawing (60), pemilik toko plastik di RW 010 Teluk Gong ketika ditemui pada Sabtu (4/1/2020) petang, sembari bertanya kepada pemilik toko-toko lain di samping tokonya.

"Padahal di sini mah butuh makanan. Mana konsumsinya? Padahal kemarin ada Anies ke sini. Anies datang doang ke sini, warganya kelaparan, apa?" ucap dia.

Baca Juga: Maksud Hati Ingin Sampaikan Empati, Komedian Kondang Itu Malah Dilarang Lakukan Hal Ini Sewaktu Kunjungi Korban Banjir Jakarta

Pendapat Rawing dikuatkan Toto (28), pemilik warung di RW 008 yang juga mengaku tak memperoleh bantuan dari pemerintah selama banjir merendam rumahnya.

Toto mengatakan, bantuan justru lebih banyak sampai kepada warga dari tangan-tangan anggota komunitas dan yayasan, bukan pemerintah.

"Tiga hari kita enggak dapat konsumsi. Dapatnya malah dari (Yayasan) Buddha Tzu Chi, dari gereja," kata Toto ditemui di warungnya, Sabtu petang.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest