Follow Us

Pidato Berapi-api di Hari Ibu, Mantan Presiden Indonesia Itu Geram Pada Hal Ini: 'Ngomong Betul Saja Kok Lemes'

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 23 Desember 2019 | 09:29
Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dalam acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
KOMPAS.com/Ihsanuddin

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dalam acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Acara peringatan Hari Ibu oleh BPIP yang juga disiarkan secara langsung di Kompas TV itu turut dihadiri oleh jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 yakni Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

Turut hadir juga Ketua DPR RI Puan Maharani, Staf Khusus Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia sert Direktur Wahid Institut Yenny Wahid.

Megawati memperingati Hari Ibu di The Ritz-Carlton, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2019).
Annisa Dienfitri/Grid.ID

Megawati memperingati Hari Ibu di The Ritz-Carlton, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2019).

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menilai semestinya jabatan Panglima TNI bisa saja diisi perempuan.

Hal itu diutarakan Megawati saat membuka acara BPIP yang bertajuk Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu (22/12/2019).

Mulanya, Megawati menyinggung peran pahlawan nasional perempuan Laksamana Malahayati.

Megawati mengatakan peran Laksamana Malahayati menunjukkan sejatinya perempuan layak menduduki posisi tinggi di militer.

Baca Juga: Berdiri Sewaktu Presiden Soeharto Berkuasa, BUMN Misterius Ini Bikin 2 Menteri Jokowi Cuma Bisa Melongo. Lantas, Kenapa Tiba-tiba Badan Usaha Negara Itu Jadi Sorotan?

"Dia laksamana benar. Bukan pakai embel-embel. Dia ikut perang dan memenangkan perang di Aceh. Kalah gubernur jenderal oleh dia. Apakah kita tidak bangga punya Laksamana Malahayati. Saya bangga banget," ujar Presiden kelima RI tersebut dalam pidato sambutannya.

"Apakah Panglima TNI tidak boleh dari kaum perempuan? Why not. Panglima TNI tidak boleh ya kaum perempuan? Presiden saja ya sudah (pernah). Artinya ya ke bawahnya ya boleh dong. Betul apa tidak?" Tanya Megawati ke peserta acara.

Terungkap! Prabowo Pernah Tak Miliki Kewarganegaraan, Diselamatkan Oleh Megawati: Siapa yang Buang beliau Stateless?
Dokumentasi PDI-P via Kompas.com

Terungkap! Prabowo Pernah Tak Miliki Kewarganegaraan, Diselamatkan Oleh Megawati: Siapa yang Buang beliau Stateless?

Para peserta yang mayoritas dihadiri kaum perempuan pun berteriak boleh, tanda dukungan terhadap pidato Megawati tersebut.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest