Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, anak Oei Wie Gwan, melanjutkan bisnis ayahnya tersebut. Kini, dua bersaudara itu sudah menjadi keluarga terkaya ke-22 di dunia.
Secara individu, dua bersaudara itu juga masuk ke dalam 100 besar keluarga terkaya di dunia. Dikutip dariBloombergpada Selasa (10/09/2019), Budi Hartono menjadi orang terkaya ke-81 dunia dengan kekayaan senilai US$15,7 miliar. Secarayear to date, kekayaan Budi Hartono naik US$2,06 miliar.
Lalu, Bambang Hartono menjadi orang terkaya ke-91 dengan total kekayaan senilai US$1,87 miliar. Secarayear to date, nilai itu sudah naik US$1,87 miliar.
Memasuki generasi kedua, bisnis Grup Djarum pun meluas. Dari risetBisnis.com,lini usaha bisnis Grup Djarum meliputi industri rokok, perbankan, elektronik, minuman kemasan, perkebunan,pulpdan kertas, properti, dan telekomunikasi.
Bisnis Grup Djarum yang menggurita menjadi tantangan tersendiri untuk generasi ke-3. Apalagi, generasi ke-3 ini juga menghadapi disrupsi digital. Ada tiga sosok yang disoroti untuk generasi ke-3 Grup Djarum antara lain, Victor Rachmat Hartono, Martin Basuki Hartono, dan Armand Wahyudi Hartono.

Orang terkaya di Indonesia, Michael Bambang Hartono ketika jajan di warung Tahu Pong Karangsaru Semarang.
Victor, putra sulung Budi Hartono, kini sudah menjabat sebagai Direktur Operasi PT Djarum. Lalu, dia juga memegang posisi Presiden Direktur di lini filantropi untuk program tanggung jawab sosial Grup Djarum, yakni Djarum Foundation.
Di sisi lain, Martinmemegang bisnis sektor digital lewat perusahaan PT GDP Venture yang fokus mendanai perusahaan rintisan sektor digital.
Dari situs resminya, GDP Ventures mendanai beberapa perusahaan rintisan dari Kaskus, Mindtalk, Blibli.com, Cumi, Garasi.id, Gojek, Infokost.id, Tiket.com, Tinkerlust, Bobotoh.id, Bolalob, Beritagar.id, IDN Media, Dailysocial.id, Endeus, Historia, Kurio, Kumparan, Kicir, Opini.id, Womantalk.com, dan perusahaan rintisan yang menawarkan jasa solusi lainnya.
Teranyar, dikutip dariCB Insight, GDP venture bergabung dengan konsorsium pendanaan seri A SweetEscape, perusahaan rintisan fotografer profesional, senilai US$6 juta pada 2 Juli 2019. GDP Venture mendanai SweetEscape bersama BEENEXT, Burda Principal Investment, Jungle Ventures, Openspace Venture, dan Skystar Capital.