Follow Us

Tak Lagi Terdengar Kabarnya Seusai Jadi Korban Penusukan yang Bikin Heboh, Mantan Menteri Jokowi Ini Tiba-tiba Dilantik untuk Emban Jabatan Baru. Bagaimana Komentarnya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 13 Desember 2019 | 16:36
Menkopolhukam Wiranto saat melakukan kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten.
Istimewa

Menkopolhukam Wiranto saat melakukan kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten.

Fotokita.net - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024 telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (13/12/2019) pukul 14.30 WIB di Istana Negara.

Politisi Senior PDI-P Sidarto Danusubroto membenarkan ia kembali dipilih menjadi salah satu anggota Wantimpres yang ditunjuk Jokowi. "Ia benar (jadi Wantimpres lagi)," kata Sidarto saat dikonfirmasi, Jumat siang.

Sidarto juga membocorkan sejumlah nama anggota Wantimpres lain yang akan dilantik Jokowi.

Menurut dia, ada mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono, serta politisi PPP Mardiono. Ada juga pengusaha Dato Sri Tahir, Arifin Panigoro dan Putri Kuswisnu Wardani.

Selain itu ada tokoh agama Habib Luthfi bin Yahya. "Tahir, Mbak Putri Wardhani, Arifin Panigoro, Habib Luthfi," kata dia.

Terkait Hutang 44 M, Wiranto Gugat Bambang Sujagad
kompas.com

Terkait Hutang 44 M, Wiranto Gugat Bambang Sujagad

Sementara untuk menggantikan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang yang di saat-saat terakhir menyatakan menolak menjadi Wantimpres, Jokowi disebut sudah menunjuk politisi Nasdem Siswono Yudo Husodo.

"Kalau itu diganti, katanya tokoh Nasdem Pak Siswono, yang saya dengar itu," ujar mantan ajudan Presiden Soekarno ini.

Seperti kita ketahui, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menko Polhukam) Wiranto menjadi korban penusukan oleh seseorang yang diduga terkait dengan jaringan JAD pada Kamis (10/10/2019).

"Pelakunya sudah diidentifikasi, masuk kelompok apa juga sudah dijelaskan juga. Yang jelas mereka masih eksis tapi persenjataannya sangat minim," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) Komjen Suhardi Alius, Jumat (11/10/2019).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) Komjen Suhardi Alius menegaskan bahwa paham radikalisme di Indonesia masih eksis. Meskipun, saat ini persenjataan yang dimiliki kelompok-kelompok radikal tersebut dinilainya sangat minim.

Baca Juga: Tak Tahu Sasaran Serangan Itu Adalah Wiranto, Pelaku Cuma Targetkan Pejabat Pemerintah yang Bikin Ramai Kampung. Jadi, Apa Alasan Penyerangan Itu?

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest