Follow Us

youtube_channeltwitter

Temui Jokowi di Istana, Ahok Dapat Sederet Permintaan Khusus Ini dari Kepala Negara. Benarkah Mafia Migas Segera Diberantas?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 10 Desember 2019 | 05:48
Ahok
Serambinews

Ahok

Penampilan terbaru bumil cantik Puput Nastiti Devi istri Ahok sang Bos Pertamina jelang melahirkan anak pertamanya
Instgaram Eric Manurung

Penampilan terbaru bumil cantik Puput Nastiti Devi istri Ahok sang Bos Pertamina jelang melahirkan anak pertamanya

Adapun sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya meminta Pertamina mempercepatpengembangan kilang minyaknya agar bisa selesai tepat waktu.

Hal ini seiring dengan kebutuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang terus membumbung.Saat ini, dari empat proyek pengembangan, baru dua yang sudah bergulir, yaitu KilangBalikpapan dan Kilang Cilacap.

Arifin mengakui proyek kilang yang digarap bersama Saudi Aramcomemang harus dikebut.Ia pun menyatakan siap mendorong dan memberikan dukungan kepada Pertamina gar proyek kilang ini cepat selesai.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati didampingi Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas perkembangan industri energi dan petrokimia, salah satunya kesiapan biodiesel B30.

"Kita sampaikan di dalam mengenai kesiapan untuk penerapan B30. Jadi kita akan jalankan, semuanya sudah siap penerapan B30 di semua Terminal Bahan Bakar Minyak dan semua SPBU," kata Nicke usai pertemuan di Jakarta, Senin (9/12/2019).

Menurut Nicke, dirinya juga melaporkan tentang progres pembangunan kilang minyak dan sejumlah pabrik petrokimia.

"Hal ketiga kami menerapkan digitalisasi SPBU. Kami akan menerapkan program itu agar bisa memonitor penyaluran BBM subsidi," ujar Nicke.

Baca Juga: Tahu Lawan Bicaranya Punya Tempramen Tinggi, Perempuan Berhijab Ini Punya Cara Khusus yang Bisa Bikin Ahok Bertekuk Lutut: 'Sejak Itu Sikap Dia Berubah!'

Sementara itu Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama, menyampaikan pesan Presiden Jokowi yakni memperbaiki industri petrokimia untuk memproduksi komoditas petrokimia sebagai subtitusi impor.

"Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan kita. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," sebut Ahok. Pemerintah menargetkan pembangunan industri petrokimia rampung dalam 3-4 tahun.

Sebelumnya Presiden menjelaskan nilai impor produk petrokimia mencapai Rp317 triliun.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

Popular

x