Sudah Jarang Tampil di Layar Gelas, Komedian Jadul yang Setahun Tinggal di Pasar Ini Justru Gampang Dapatkan Uang Ratusan Juta Rupiah. Rupanya Begini Caranya Dia Hasilkan Kekayaan

Fotokita.net - Dibandingkan 15 tahun lalu, tampangnya sekarang sudah jarang sekali muncul di acara televisi. Ketika itu, pemirsa layar gelas amat mudah mengenalinya. Selain pandai mengocok perut, komedian ini dikenal sebagai sosok yang bertubuh mungil.

Sebut saja nama Ucok Baba. Pastinya pikiran kita akan teringat pada seorang laki-laki yang memiliki tubuh mungil dan lucu. Selain tubuhnya yang mungil, ucapan Ucok Baba yang ceplas-ceplos bisa membuat orang tertawa bila mendengarnya.

Meski bertubuh mungil, rupanya Ucok Baba adalah lelaki yang cukup tangguh terlebih untuk keluarganya. Bagaimana tidak, dengan badan mungil tersebut Ucok Baba bisa mengemudikan mobilnya untuk mengajak serta anak dan istri bepergian.

Baca Juga: Ki Joko Bodo Kian Mantap Berhijrah Hingga Wakafkan Rumah Miliaran Rupiah Sebagai Masjid, Tapi Artis Cantik Itu Malah Makin Serius Lakoni Profesi Berbau Alam Gaib Ini

Ucok Baba juga ternyata berpenghasilan cukup besar, penghasilannya disebut-sebut mencapai ratusan juta rupiah.

Ucok Baba disebut-sebut mendapat uang cukup banyak dari YouTube. Tepat pada 6 November 2019, subscriber Youtube dari akun Ucok Baba official telah menyentuh angka 669 ribu.

Ucok Baba pun telah mendapat penghargaan Silver Play Button dari layanan streaming video yang berada di bawah naungan Google ini.

Menurut analisa dari Social Blade, berbekal subscriber sebanyak itu, Ucok Baba sanggup meraih penghasilan sebesar Rp 222 jutaan dalam sebulan.

Itu baru dari YouTube, Ucok juga punya bisnis durian bernama Lae Durian. Bila Anda tertarik dapat cuan dari jualan buah yang baunya menusuk hidung ini, kamu bisa ikutan jadi agen penjualnya.

YouTube/ Ucok Baba Official

Rina memberikan semangat untuk Ucok Baba

Namun baru-baru ini Ucok Baba menjadi bintang tamu pada program Okay Bos Trans 7.

Saat itu ia mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami kesulitan ketika pertama kali ke Jakarta.