Ini semua dilakukannya demi dapat beribadah di Tanah Suci.
"Saya cari tambahan demi bisa menunaikan ibadah. Bisa tidak bisa, saya setorkan RP 5 juta untuk bedua," tuturnya.
Meski sudah berusaha sangat keras, ia dan ibunya tak kunjung diberangkatkan.
"Tapi akhirnya apa? Di bulan Ramadhan pun saya tidak diberangkatkan," terusnya.
Ibu Eli pun meminta keadilan atas apa yang terjadi padanya.
Uang yang jumlahnya tak bisa dikatakan sedikit ini tak kunjung balik.
Janji ke Tanah Suci juga tak terealisasi.
"Sampai saat ini saya mencoba mencari keadilan. Mungkin bagiFirst Travelatau pemerintah terkait, uang saya itu tidak berharga. Tapi untuk saya uang itu sangat berharga sekali," kata ibu Eli.
Kini sang ibu pun sudah tiada, tepatnya pada 17 September 2019.
Sang ibu meninggal sebelum keinginannya beribadah ke Tanah Suci tercapai.