Sedangkan mayoritas cabang SEA Games adalah cabang-cabang pilihan tuan rumah. Hanya ada 30an cabang Olimpiade dari 56 cabang di SEA Games 2019. Hal itu membuat tuan rumah sangat diuntungkan untuk mencapai prestasi terbaik.

Timnas polo air Indonesia melakukan latihan menjelang SEA Games 2019 di Aquatics Center New Clark City , Filipina, 23 November 2019.
Pada SEA Games 2017 Malaysia, Filipina hanya di peringkat keenam dari total 11 peserta dengan perolehan 24 emas, 33 perak, dan 64 perunggu. Mereka pasti akan melesat pada SEA Games ini, yakni diprediksi berada di tiga besar.
Mereka pasti akan bersaing ketat dengan negara favorit juara umum Thailand dan negara yang sedang naik daun di dunia olahraga ASEAN Vietnam.
Dengan begitu, Indonesia yang dua tahun lalu berada di peringkat kelima dengan perolehan 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu sangat sulit untuk mengisi tiga besar. Indonesia paling optimal berada di peringkat keempat ataupun kelima dengan perolehan 45 emas.
”Lagipula, untuk Indonesia, berlaga di kandang lawan tidak semudah berlaga di kandang sendiri. Tidak dipungkiri, wasit dalam perlombaan cenderung menguntungkan tuan rumah. Belum lagi faktor teror dari para penonton tuan rumah,” tutur Gatot.
Gatot menuturkan, faktor lain yang membuat Indonesia belum bisa berbuat banyak adalah penerapan komposisi 60 persen atlet muda/pelapis dan 40 persen atlet senior/elite pada SEA Games 2019.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, menyerahkan bendera kepada Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, pada pelepasan kontingen SEA Games 2019 di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Memang, instruksi Kemenpora itu belum sepenuhnya dijalankan. Dari 800an atlet Indonesia di SEA Games nanti, komposisinya masih 50 persen atlet muda dan 50 persen atlet senior.
Namun, itu sudah memberikan perbedaan nyata antara kontingen Indonesia saat ini dan sebelum-sebelumnya. Pada edisi SEA Games yang lalu-lalu, kontingen Indonesia selalu didominasi para atlet senior.
”Kali ini, kami memberikan instruksi khusus menggunakan atlet muda atau pelapis guna menjalankan proses regenerasi. Adapun atlet elite difokuskan pada ajang lebih besar, seperti Asian Games dan Olimpiade,” ujarnya.