”Uang memang penting, tetapi kami tidak pernah terlalu banyak menuntut soal uang. Kami hanya menuntut agar dapat keistimewaan untuk melakukan pelatnas di Stadion Madya Senayan. Latihan yang nyaman itu adalah faktor penting dalam pembinaan. Sekarang, latihan kami justru sering tergusur. Dari itu, pemerintah juga harus maklum jika kami tidak bisa memberikan prestasi tinggi seperti yang mereka harapkan, yakni menggusur Malaysia di peringkat ketiga perolehan medali atletik SEA Games 2017 dengan 8 emas, 8 perak, dan 9 perunggu,” tuturnya.

Jadwal pertandingan Timnas U-22 di SEA Games 2019
Wakil Ketua PB Perbasasi Leo Agus menuturkan, cabang mereka hanya masuk kluster keempat dengan anggaran bantuan yang cukup untuk pelatnas dua-tiga bulan saja, tepatnya dari Oktober-Desember.
Dengan pelatnas yang terbatas itu, atlet bisa dapat apa. Padahal, pembinaan itu harusnya setahun penuh dan berkelanjutan.
”Situasi-situasi seperti ini juga harus dipahami oleh pemerintah. Bahwa, cabang sebenarnya punya niat untuk memberikan prestasi yang terbaik pada ajang multicabang. Namun, kadang kala, dukungan dari pemerintah juga tidak optimal untuk perkembangan cabang,” ujarnya. (Farahdilla Puspa/Kompas.com; Adrian Fajriansyah/Kompas.id)