Hubungan sosial ternyata juga bisa terpegaruh. Dibullymembuat mereka malas untuk melakukan aktivitas sosial, dan menurun tingkat kepuasan hidupnya.
Profesor Louise Arseneault, penulis senior dari Institute of Psychiatry di King’s menambahkan,
“Kita harus membuang jauh-jauh persepsi jika perilakubullyingitu tidak bisa terhindarkan dalam pertumbuhan.”
“Guru, orang tua, dan pembuat kebijakan harus waspada, apa yang terjadi di taman bermain anak-anak (bullying) memiliki dampak jangka panjang terhadap mereka.”
“40 tahun itu waktu yang panjang, jadi tidak ada keraguan tentang pengalaman anak-anak muda bisa melindungi mereka daribullying, atau memperburuknya,” ujar Arseneault.
Tak sampai disitu, menurut sebuah studi terbaru dari tim peneliti gabungan internasional menunjukkan bahwa anak-anak yang menjadi korban perundungan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri saat sudah remaja.
Temuan tersebut berdasarkan hasil pengamatan selama 15 tahun terhadap perkembangan 1.136 anak yang lahir pada tahun 1997 sampai 1998 dalam data studi jangka panjang di Quebec, Kanada.
Mereka mengamati laporan perundungan dari anak-anak berusia 6, 7, 8, 10, 12, dan 13 tahun.
Jumlah anak perempuan sedikit lebih banyak daripada laki-laki, yakni 53 persen.
Mereka pun berasal dari latar belakang sosial ekonomi, struktur keluarga yang berbeda.
Peneliti kemudian mengategorikan subyek penelitian menjadi beberapa kelompok, yakni bukan korban perundungan, korban ringan, dan korban parah.