Belum ada hukuman pasti untuk seorang yang melakukan bully. Jika dia masih sekolah, mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
Seperti kasus bullying di Thamrin City yang melibatkan 9 siswa SD dan SMP pada tahun 2018 silam.
Walau mereka sudah dikeluarkan dari sekolah atau melalui proses hukum, itu tidak membuat semuanya terasa benar.
Sebab, penderitaan korban bisa jadi tidak berhenti sampai di situ.

Marshanda.
Sebuah penelitian terbaru mengemukakan,korbanbullyingdi masa kecil ternyata berdampak 40 tahun kemudian, mulai dari efek sosial, fisik, sampai kesehatan mental.
Korbanbullyingtersebut memiliki risiko besar, memperoleh kesehatan fisik dan mental buruk pada umur 50 tahun.
Sering di-bullyjuga meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan kemauan untuk bunuh diri.
Penelitian yang dilakukan British National Child Development Study pada anak-anak yang lahir di Inggris ini, coba mengikuti perkembangan 7,771 anak berumur 7 sampai 11 tahun.
Ryu Takizawa, pimpinan penulis Institute of Psychiatry di King’s College London, mengatakan jika penelitian mereka menunjukan efekbullyingmasih terasa empat dekade kemudian.
“Dampakbullyingsangat keras dan meresap, dengan konsekuensinya terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi, dapat berlangsung lebih lama,” ujar Takizawa seperti dilansir dari sciencedaily.com pada 2017 silam.
Individu yang di-bullypada masa kecil juga berisiko memiliki tingkat edukasi rendah, dengan lelaki yang dibullylebih berisiko untuk menganggur.