Follow Us

Gencar Lakukan Promosi Wisata ke Mancanegara, Indonesia Malah Jadi Surga Warga dari Negara Ini Buat Lakukan Hal Terlarang Itu. Kenapa Mereka Pilih Negara Kita?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 27 November 2019 | 08:51
85 warga negara China yang melakukan penipuan di Indonesia ditangkap polisi
Kompas.com

85 warga negara China yang melakukan penipuan di Indonesia ditangkap polisi

"Dari warga negara kita, ada 6 orang, mereka tidak terlibat secara langsung. Mereka membantu bawa jalan-jalan, bepergian, membantu keperluan makan, dan membersihkan rumah-rumah (yang disewa WNA China). Enggak ada keterlibatan langsung," ungkap Gatot.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, para warga negara China itu mengunjungi Indonesia menggunakan visa wisata. Mereka akan kembali ke negara China setiap tiga bulan untuk memperbaharui visanya.

Mereka menipu korban, yang juga merupakan warga negara China, dengan menyamar sebagai polisi, jaksa, atau pegawai bank.

Mereka menjanjikan bantuan untuk mengurus permasalahan pajak atau investasi sejumlah uang. Dalam melakukan aksinya, mereka meminta korban mengirimkan sejumlah uang terlebih dahulu ke rekening tersangka yang tinggal di China.

Saat menelepon korbannya, mereka menggunakan telepon dalam sebuah kotak agar kedap suara. Gatot mengatakan, tercatat kerugian akibat penipuan itu mencapai Rp 36 miliar.

Baca Juga: Jika Penelitian Itu Terbukti Benar, Manusia Pertama Turun dari Surga Tinggal di Lokasi yang Enggak Kita Sangka Ini Pada Ratusan Ribu Tahun Lalu

"Korbannya semua di China, tidak ada di Indonesia. Traknsaksinya (dari korban kepada tersangka) bervariasi, ada yang kecil, ada yang besar. Total kerugiannya mencapai Rp 36 miliar," ungkap Gatot.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, para tersangka memilih Indonesia sebagai tempat untuk melancarkan aksi penipuan itu karena menghindari pengejaran para polisi China.

Selanjutnya, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan polisi China mengungkap kasus penipuan itu menggunakan alamat internet protokol (IP address).

"(Para tersangka) sudah punya jaringan di sana (China). Kita menggunakan alat yang bisa melacak mereka, menggunakan IP. Kenapa mereka berbuat di sini (Indonesia) karena untuk menjauhi, di sana (China) mereka sudah dikejar (oleh polisi China)," ungkap Yusri.

Selain itu, lanjut Yusri, para tersangka juga menilai jaringan internet di Indonesia mudah diakses dan menghindari kecurigaan polisi.

"Kulit (orang) Indonesia dan mereka (WNA China) sama, banyak keturunan China di sini. Makanya mereka enggak terlalu mudah dicurigai oleh warga-warga disini. Indonesia ini jaringannya paling gampang, jaringan internet disini paling mudah," kata Yusri.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest