Ia mengatakan secara tegas kepada para masyarakat Indonesia agar tidak percaya dengan video hoaks pengeroyokan hingga penusukan suporter skuat Garuda.
Saddiq menyebut pengeroyokan dan penusukan yang dilakukan oleh suporter Malaysia adalah berita hoaks alias berita yang tidak benar.
“Tolonglah jangan percaya hoax, berita palsu, fitnah, yang mengatakan ada penyokong Indonesia dan ada penusukan yang dilakukan oleh penyokong Malaysia,” ujarnya dengan berapi-api.
Lebih lanjut, Menteri berusia 26 tahun menganggap video pengeroyokan yang viral hanya bertujuan untuk memecah hubungan Indonesia dan Malaysia.
Ia mengaku telah menghubungi polisi Malaysia dan menjalin komunikasi dengan kepolisian Indonesia terkait hal tersebut.
Hasil dari komunikasi yang ia lakukan, Syed kembali menegaskan bahwa video pengeroyokan tersebut adalah hoaks dan fitnah.
Tidak sampai disitu, Syed Saddiq bahkan mengklaim video pengeroyokan itu tidak terkait dengan pertandingan antara Malaysia melawan Indonesia.
Namun, pada Sabtu (23/11/2019) malam, Syed Saddiq kembali mengunggah sebuah video yang menyatakan permintaan maaf kepada para supporter bola Indonesia.
“Saya dengan penuh rasa rendah diri ingin memohon maaf untuk rekan-rekan serumpun di Indonesia. Saya mohon maaf karena tragedi yang berlaku pada beberapa hari lalu,” ujarnya memulai permohonan maafnya.