Follow Us

Jadi Juara Dunia dan Cetak Sejarah Baru, Keseharian Petinju Andalan Indonesia Ini Jauh dari Gelimang Harta. Dia Pilih Tinggal Bersama Keluarga di Pelosok Kalimantan Barat

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 18 November 2019 | 06:51
Daud Yordan tampil melawan Michael Mokoena (Afrika Selatan), pada pertandingan di Batu, Malang, Jawa Timur, untuk memperebutkan titel juara dunia kelas welter versi IBA.
MAHKOTA PROMOTION

Daud Yordan tampil melawan Michael Mokoena (Afrika Selatan), pada pertandingan di Batu, Malang, Jawa Timur, untuk memperebutkan titel juara dunia kelas welter versi IBA.

Fotokita.net - Indonesia baru saja mendapatkan kembali kabar gembira di pentas dunia. Kali ini kabar itu berhembus dari ring tinju.

Pada Minggu (17/11/2019) Daud Yordan berhasil menorehkan prestasi dunia. Petinju dengan panggilan Cino ini sukses mendapatkan gelar juara dunia kelas welter junior versi International Boxing Association (IBA) setelah mengalahkan Michael Mokoena (Afrika Selatan), di Batu, Jawa Timur.

Pada laga itu, Daud dinyatakan menang technical knockout (TKO) atas Mokoena.

Baca Juga: Teror di Kantor Polisi Medan Jadi Pembuka, Sosok yang Dekat dengan Pelaku Bom Bunuh Diri Itu Sudah Siapkan Aksi yang Lebih Besar di Ikon Wisata Dunia. Siapa Dalangnya?

Dengan prestasi itu, Daud Yordan akhirnya resmi menjadi petinju Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia di tiga kelas berbeda.

Pertarungan sempat berlangsung sengit karena Mokoena tampil lincah dan mampu mengatasi serangan yang dilancarkan Daud.

Pada ronde kedua, Daud sempat terjatuh akibat terpeleset di ring. Namun, petinju asal Sukadana itu tampil lebih garang pada ronde berikutnya. Bahkan, Daud mampu membuat lawannya goyah pada ronde keempat.

Daud Yordan berselebrasi setelah memenangkan pertandingan kontra Pavel Malikov, yang diselenggarakan
youtube.com/rccboxing

Daud Yordan berselebrasi setelah memenangkan pertandingan kontra Pavel Malikov, yang diselenggarakan

Memasuki ronde ketujuh, Mokoena mengalami cedera bahu akibat pukulan Daud ke arah tubuhnya. Meski mencoba bertahan, pada ronde delapan Mokoena harus menyerah karena tangan kanannya tidak bisa digerakkan.

Wasit pun menghentikan pertarungan serta memberikan kemenangan TKO untuk Daud.

Daud menyebut lawannya cukup tangguh, tetapi taktik yang sudah dirancang bersama tim pelatih membuatnya tidak gegabah mengincar kemenangan KO atas lawannya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest