Referendum akan digelar April tahun depan, dan menjadi kesempatan bagi warga Chile untuk menentukan pilihan apakah konstitusi mereka diubah atau tidak.
Sebagian besar warga turun ke jalan dalam empat minggu terakhir untuk menuntut perbaikan kehidupan, dan berkembang menentang pemerintah.
Dalam konstitusi saat ini, negara tidak bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan, dua tuntutan utama demonstran.
Presiden Senat Chile Jaime Quintana berkata, warga mempunyai peluang untuk merancang konstitusi baru dengan pilihan lembaga yang dipilih.
Seperti dewan perwakilan rakyat, politisi yang ditunjuk, ataukah nantinya konstitusi itu bakal digodok secara bersama-sama.
Adapun dalam aksi protes yang berlangsung dalam sebulan terakhir, sekitar 20 orang tewas dan 1.000 lainnya mengalami luka-luka. (BBC Indonesia)