Follow Us

Tahu Efeknya yang Berbahaya Buat Tubuh, Begini Alasan Pelaku Teror Air Keras yang Menyasar Perempuan Sebagai Korban

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 16 November 2019 | 19:27
Terduga pelaku penyiraman air keras ke siswi SMPN 207 Kembangan, Jakarta Barat, Jumat 15/11/2019), terekam CCTV.
(ANTARA/HO)

Terduga pelaku penyiraman air keras ke siswi SMPN 207 Kembangan, Jakarta Barat, Jumat 15/11/2019), terekam CCTV.

Berdasarkan investigasi Kompas.com di tahun 2017, asam klorida yang mudah ditemukan di toko tersebut berguna untuk membersihkan keramik yang kotor atau karat.

Padahal, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat memasukkan asam klorida sebagai zat beracun.

Asam klorida bisa bersifat sangat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus.

Selain teror penyiraman air keras yang baru-baru ini terjadi, penyifik senior komisi pemberantasan korupsi (KPK) Novel Baswedan juga pernah mengalami penyiraman air keras jenis asam sulfat.

Baca Juga: Laporannya Terhadap Novel Baswedan Dikecam, Rupanya Si Pelaku Pernah Adukan Tokoh-tokoh Ini ke Polisi Cuma Berdasarkan Bukti Begini. Siapa Dia Sebenarnya?

Akibat tragedi tersebut, Novel mengalami kerusakan permanen di kornea matanya.

Asam sulfat seringkali dipakai untuk keperluan terbatas, misalnya penelitian ilmiah atau industri.

Asam sulfat juga dijual bebas di pasaran, meski tidak bisa dipakai sembarangan.

Pertolongan pertama yang bisa ktia lakukan saat terkena air keras adalah dengan membasuh diri di bawah air mengalir untuk mengurangi bahan kimia yang masih ada di permukaan tubuh, sekaligus mengencerkan bahan kimianya.

Lalu, tutup bagian luka dengan plastik tipis untuk menghindari kontaminasi. Jika luka terdapat di bagian wajah, kita bisa mengoleskan Vaseline petroleum jelly.

Setelah melakukan pertolongan pertama, korban harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Ilustrasi penyiraman air keras yang dialamin Novel Baswedan.
kompas

Ilustrasi penyiraman air keras yang dialamin Novel Baswedan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest