Tidak heran, kata Jokowi, jika konstruksi ini menyabet dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni sebagai jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang dan sebagai jembatan dengan pembebanan axial static loading test terbesar.
PT Adhi Karya, BUMN konstruksi yang membangun jalur LRT Jabodebek, berhasil menorehkan prestasi kelas dunia setelah merampungkan Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan (Long Span Kuningan).
Dengan panjang mencapai 148 meter, Long Span Kuningan menjadi Jembatan Lengkung Boks Beton terpanjang di dunia yang membentang tanpa disangga tiang.
Long Span Kuningan merupakan salah satu infrastruktur hasil desain anak bangsa yang patut diapresiasi. Jembatan layang ini sebenarnya hanya mencakup sebagian kecil jalur jalur LRT Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi tahap pertama yang penjangnya 44,43 kilometer.
Meskipun mungkin tampak biasa-biasa bagi masyarakat awam, jembatan layang itu berhasil meraih penghargaan sebagai jembatan kereta boks beton dengan bentang terpanjang se-Indonesia menurut Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri).
Adhi Karya bahkan mengklaim bahwa jembatan lengkung boks beton tanpa tiang penyangga tersebut sebagai yang terpanjang di dunia.
Metode pembangunan jembatan itu juga dinilai cukup inovatif karena berhasil dibangun tanpa mengganggu aktivitas lalu lintas di bawahnya.
Menurut desainer Long Span Kuningan, Arvila Delitriana, pembangunan jembatan lengkung boks beton itu merupakan tantangan karena harus melintas beberapa flyover (lintas atas) jalan tol dan jalan raya yang berada di Jalan Gatot Subroto serta underpass (lintas bawah) Mampang-Kuningan.
Dengan kondisi jalan yang rumit seperti itu, pembangunan Long Span Kuningan LRT Jabodebek di lokasi tersebut tidak bisa disertai dengan tiang jembatan karena risiko kemungkinan merobohkan lintas atas di sana.
Padahal, biasanya jembatan layang LRT Jabodebek didukung dengan tiang jembatan yang berjarak 30 meter antara satu dan lainnya. ”Tantangan lain adalah karena jembatan itu melengkung dan harus kantilever,” kata Arvila.