Fotokita.net- Teknologi semakin maju, dunia pun seakan tak lagi berbataskan administrasi negara. Meski begitu, ada sejumlah tradisi yang diturunkan dari leluhur masih tetap terpelihara.
Sekalipun tradisi itu semakin lama kian menyusut, rupanya masih ada sejumlah suku dan komunitas di dunia yang berpegang teguh untuk menjalankan tradisi leluhur itu.
Banyak di antara tradisi suku tertentu mungkin dianggap sebagai hal aneh dan gila oleh suku lainnya, tapi itulah tradisi dan kepercayaan.
Melansir hadithi.africa, ada satu tradisi di Afrika yang disebut lip plate atau pelat bibir.
Meski sejarah awal mula tradisi ini muncul tidak pasti, satu teori adalah bahwa pelapisan bibir berasal sebagai penodaan sengaja yang dirancang untuk membuat wanita dan gadis muda kurang menarik bagi para pedagang budak.
Beberapa peneliti mengklaim bahwa ukuran lempeng bibir (semakin besar semakin baik) adalah tanda kepentingan sosial atau kekayaan dalam suku.

Wanita Suku Mursi
Analisis lain menunjukkan bahwa semakin besar ukuran pelat bibir, semakin besar mahar yang akan diterima pengantin wanita pada hari pernikahannya.
Misalnya, semakin besar pelat bibir, semakin banyak sapi yang bisa diminta ayah pengantin perempuan dalam mahar putrinya.
Tetapi beberapa peneliti membantah teori ini, dengan alasan bahwa pernikahan sebagian besar gadis suku, serta ukuran mahar mereka, sudah diatur jauh sebelum bibir mereka dipotong.