Follow Us

Sempat Bikin Penasaran Warganet Soal Biaya Pembeliannya, Ternyata Lem Serbaguna Ini Sejak Dulu Sudah Sering Dipakai Buat Dapatkan Sensasi Lain

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 01 November 2019 | 07:38
Viral Anggaran Disdik DKI untuk Lem Aibon Hingga Rp 82,8 Miliar, Begini Tanggapan Dinas Pendidikan: 'Kami Sedang Cek Apakah Salah Ketik'
Kolase: Shopee dan instagram/willsarana

Viral Anggaran Disdik DKI untuk Lem Aibon Hingga Rp 82,8 Miliar, Begini Tanggapan Dinas Pendidikan: 'Kami Sedang Cek Apakah Salah Ketik'

Kandungan toluena dalam lem Aibon adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam dunia industri yang juga bersifat sebagai pelarut. Sama halnya dengan pelarut lainnya, toluena biasa digunakan sebagai obat inhalan (senyawa yang mudah menguap dengan menghasilkan efek toksik yang mirip dengan alkohol) karena sifatnya yang memabukkan.

Baca Juga: Bikin Heboh Gara-gara Masuk Anggaran Disdik DKI, Rupanya Lem Aibon Diimpor Keluarga Ketua Penasihat Ekonomi Jusuf Kalla dari Negara Ini

Inhalan terdapat pada pelarut yang mudah menguap dan biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti lem, pengencer cat, bensin dan cairan pembersih. Dalam bahan tersebut terdapat zat-zat psikoaktif yang menimbulkan depresi pada sistem saraf pusat oleh penggunanya.

Tren perilaku menyimpang yang banyak dilakukan oleh anak-anak dan remaja untuk nge-fly saat ini salah satunya menggunakan lem Aibon ini.

Menghirup bau lem Aibon atau yang lebih dikenal dengan "ngelem" adalah kebiasaan yang berbahaya, apalagi kalau kebiasaan ini dilakukan secara berkelanjutan.

Pemprov menganggarkan Rp 82 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor untuk SD Negeri di Jakarta Barat tahun 2020. Hal itu disampaikan anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana dalam akun Instagramnya @willsarana.
Akun Instagram @willsarana

Pemprov menganggarkan Rp 82 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor untuk SD Negeri di Jakarta Barat tahun 2020. Hal itu disampaikan anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana dalam akun Instagramnya @willsarana.

Pakar kesehatan menyebut bahwa aktivitas ngelem sangat berbahaya. Bahaya ngelem tidak kalah hebatnya dari bahaya narkoba atau minuman keras.

Aktivitas ngelem sangat berpengaruh terhadap resiko kesehatan seperti halusinasi, kerusakan otak, masalah jantung, gangguan pernafasan, depresi, hilangnya kendali emosi dan beragam masalah kesehatan lainnya. Bahkan aktivitas menyimpang ini bisa berakhir dengan ancaman nyawa penggunanya.

Sebagai manusia yang menyayangi kesehatan diri sendiri dan orang lain, sudah sepatutnya kita memahami bahwa kebiasaan-kebiasaan yang membahayakan bagi tubuh seperti aktivitas ngelem sebaiknya dijauhi sejauh mungkin sampai tak terlihat lagi.

Baca Juga: Anggaran Getah-getih Bisa Beli Ribuan Kerak Telur dan Thai Tea! Foto-foto Ini Memamerkan Masa Kejayaannya

Cuitan Handoko Tjung, seorang selebtwit terkait anggaran dana Lem Aibon yang capai Rp 82 m
Tangkap layar Twitter/@handokotjung

Cuitan Handoko Tjung, seorang selebtwit terkait anggaran dana Lem Aibon yang capai Rp 82 m

Perekat serbaguna ini sering disalahgunakan untuk mabuk atau sensasi 'high'. Biasanya perilaku ini disebut dengan 'ngelem', yakni menghirup uap lem hingga mabuk.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest