Follow Us

Kerap Makan Korban Jiwa dan Harta Benda, Kenapa Warga Kita Enggak Pernah Kapok Tawuran? Begini Penjelasannya...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 30 Oktober 2019 | 11:56
Petugas kepolisian mengamankan sejumlah senjata tajam yang digunakan untuk tawuran oleh sekelompok pemuda di Jalan Raya Pajajaran, Bogor, Senin (4/6/2018).
ist

Petugas kepolisian mengamankan sejumlah senjata tajam yang digunakan untuk tawuran oleh sekelompok pemuda di Jalan Raya Pajajaran, Bogor, Senin (4/6/2018).

Fotokita.net - Tawuran antar kelompok warga kerapkali terjadi di negara kita. Tentu, yang paling baru, tawuran kembali terjadi di kawasan Manggarai, tepatnya di depan Pasar Raya Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2019).

Berdasarkan laporan, Selasa (29/10/2019), perjalanan KRL dari arah Sudirman maupun Cikini tertahan karena banyaknya kerumunan warga di lokasi itu.

Selain menyebabkan seorang anggota kepolisian terluka lantaran mengalami luka bacok, tawuran yang terjadi di Manggarai tersebut juga membuat perjalanan kereta api yang melintasi stasiun Manggarai terhambat.

Baca Juga: Di Antara Penjagaan Paspampres yang Ketat, Jokowi Menari dan Selfie di Antara Warga. Adakah Janji yang Akan Dituntaskan?

Ini bukan satu-satunya peristiwa tawuran yang pernah terjadi di Indonesia. Satu hari sebelum peristiwa tawuran itu, hal serupa juga terjadi di Sulawesi Selatan.

Dua kelompok mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, kembali terlibat tawuran di halaman kampus yang terletak di Keluarahan Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (28/10/2019) siang.

Siswa SMA dan SMK tawuran di tengah demo mahasiswa di gedung DPR RI
Twitter @MuhammadRyanAP

Siswa SMA dan SMK tawuran di tengah demo mahasiswa di gedung DPR RI

Bentrokan ini membuat para mahasiswa serta pegawai kampus panik dan saling berlarian karena dua kelompok mahasiswa yang diduga berasal dari Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) serta Fakultas Seni dan Desain (FSD) saling melempar batu dan busur.

Mengutip laporan Kompas.com, Senin (28/10/2019), Kapolsek Tamalate Kompol Arifuddin mengatakan bahwa tawuran ini diduga buntut dari bentrokan yang terjadi pada Senin pekan lalu, yang mengakibatkan dua mahasiswa FBS mengalami luka tusuk.

Menanggapi maraknya tawuran di Indonesia, Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair), Bagong Suyanto mengatakan tawuran memang bisa terjadi tidak hanya antarpelajar, tetapi juga antarwarga kampung.

Baca Juga: Saking Antuasias Sambut Kedatangan Sang Presiden, Warga Papua Barat Menari Gembira Hingga Lupa Ada Bendera Merah Putih Jatuh ke Tanah

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest