Follow Us

Kerap Makan Korban Jiwa dan Harta Benda, Kenapa Warga Kita Enggak Pernah Kapok Tawuran? Begini Penjelasannya...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 30 Oktober 2019 | 11:56
Petugas kepolisian mengamankan sejumlah senjata tajam yang digunakan untuk tawuran oleh sekelompok pemuda di Jalan Raya Pajajaran, Bogor, Senin (4/6/2018).
ist

Petugas kepolisian mengamankan sejumlah senjata tajam yang digunakan untuk tawuran oleh sekelompok pemuda di Jalan Raya Pajajaran, Bogor, Senin (4/6/2018).

"Hal tersebut bisa disebabkan karena faktor warisan sebelumnya, dan subkultur sok jagoan di kalangan masyarakat marginal," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

Ia juga memaparkan, tawuran yang seolah telah menjadi budaya ini tidak hanya membuat ruang publik terganggu, namun juga bisa memakan korban jiwa. Di sisi lain, tawuran juga bisa membuat sikap intoleran semakin tumbuh besar.

Pemotor di sekitar Rumah Mode panik karena ada dua geng motor tawuran
Instagram/@bandungtalk

Pemotor di sekitar Rumah Mode panik karena ada dua geng motor tawuran

"Hal paling berbahaya dari tawuran itu adalah berkembangnya sikap intoleran terhadap kelompok yang berbeda. Masyarakat jadi lebih mengedepankan kepentingan kelompok daripada kepentingan bersama," tambahnya.

Bagong juga mengatakan, untuk mengatasi hal ini, satu-satunya cara adalah mencari akar penyebab adanya perbedaan antar kelompok yang menyebabkan timbulnya konflik.

"Harus dicari kepentingan yang lebih tinggi untuk mengatasi perbedaan kelompok. Jadi, setelah kita menemukan apa perbedaan yang memicu konflik, baru kita bisa menemukan solusinya," ungkap dia.

Baca Juga: Aksi Terbaru Tembak Kepala 3 Pengojek, KKB Papua Selalu Bikin Onar dengan Hilangkan Nyawa Warga. Lantas, Dari Mana Mereka Dapat Senjata dan Amunisinya?

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Koentjoro Soeprapto mengatakan, tawuran yang terjadi di Manggarai sudah berlangsung lama dan terjadi karena banyak faktor.

Faktor-faktor itu antara lain kepadatan penduduk, jurang yang kaya dan miskin begitu besar, lalu lintas yang padat hingga akhirnya menyulut agresivitas massa dan menjadi mudah disulut kemarahannya. Selain itu, ada banyak faktor lain yang melatarbelakangi tawuran yang terjadi akhir-akhir ini.

Ilustrasi orang tawuran
dok. tribunnews.com

Ilustrasi orang tawuran

"Ada tiga faktor yang menjadi penyebab tawuran, faktor karena memang diadu, faktor kepentingan, dan dendam lama," kata Koentjoro saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Selain hal di atas, alasan warga ataupun pelajar melakukan tawuran adalah untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Menurutnya, di luar negeri jarang terjadi tawuran.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest