Follow Us

Seolah Tenggelam Oleh Berita Wiranto Diserang, Kisah Pilu Pengungsi Gempa Ambon Ini Nyaris Terlupakan. Duh, Kenapa Negeri Kita Tak Pernah Lepas dari Kabar Duka?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 14 Oktober 2019 | 07:24
Ambon Diguncang Gempa Sebanyak 41 Kali, Para Warga Nekat Ngungsi dan Tidur di Tengah Hutan Tanpa Tenda
KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY

Ambon Diguncang Gempa Sebanyak 41 Kali, Para Warga Nekat Ngungsi dan Tidur di Tengah Hutan Tanpa Tenda

Fotokita.net - Peristiwa penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar pada Kamis (10/10/2019) siang di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten seperti menenggelamkan berita kejadian lainnya.

Dalam peristiwa penyerangan itu polisi telah menangkap dua orang tersangka, yakni SA dan FA. Keduanya diketahui merupakan sepasang suami istri dan disebut polisi pernah terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Dhaulah (JAD) meski statusnya masih simpatisan.

Selain Wiranto, dalam peristiwa di Pandeglang tersebut, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto juga menjadi korban. Dariyanto ditusuk oleh FA, sedangkan Wiranto ditusuk oleh SA.

Baca Juga: Di Ujung Masa Jabatan, Apa Alasan Mahasiswa Minta Jokowi untuk Bebas Tugaskan Wiranto?

Menkopolhukam Wiranto saat melakukan kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten.
Istimewa

Menkopolhukam Wiranto saat melakukan kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten.

Padahal, terlepas dari peristiwa yang bikin geger publik dan warganet itu masih ada sederet masalah yang butuh perhatian kita.

Lihat saja, kejadian pengungsi gempa Ambon yang hingga kini butuh perhatian kita. Maklum, sejumlah pengungsi di Dusun Umekau, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah mengeluhkan ketidakmerataan penyaluran bantuan bagi para pengungsi di desa itu.

Sejumlah pengungsi yang ditemui di lokasi pengungsian tersebut mengaku sangat kecewa dengan ketidakmerataan penyaluran bantuan itu.

Baca Juga: Nyinyir di Media Sosial Soal Penyerangan Wiranto, Istri Bekas Dandim Kendari Hancurkan Karir Moncer Sang Suami yang Belum Genap 2 Bulan!

Gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019)
Twitter/@CherylTanzil

Gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019)

Menurut mereka, meski banyak bantuan terus mengalir, namun banyak dari mereka yang mengungsi di dusun Umekau tidak mendapatkan bantuan-bantuan tersebut.

“Kita hanya dapat beras 1 kg, mi instan dua bungkus dan air mineral dua botol saja,” kata Alim di Tulehu, Minggu (13/10/2019) malam. Dia mengaku bantuan yang diberikan itu pun tidak setiap hari disalurkan.

Sejak terjadi pengungsian, warga yang mengungsi di dusun tersebut baru mendapat bantuan beras dan mi instan sebanyak dua kali.

Baca Juga: Tak Lagi Berada di Ruang ICU, Wiranto Tergelak Bersama Surya Paloh Gara-gara Bercanda Soal Ini

Gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019)
Twitter/@CherylTanzil

Gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019)

Ironisnya kata dia, bantuan yang dibagikan kepada para pengungsi itu dihitung berdasarkan tenda dan bukan kepala keluarga. Padahal, banyak tenda darurat yang ditempati lebih dari lima kepala keluarga (KK).

“Kita heran saja bantuan terus masuk tapi entah disalurkan ke mana? Kita di sini hanya dapat beras dan mi,” ujarnya.

Pengungsi lain, Aminah mengaku jika penyaluran bantuan di desa tersebut masih terfokus di lokasi pengungsian yang ada di kawasan Universitas Darusalam, sehingga banyak pengungsi di lokasi lain tidak kebagian bantuan.

“Saya juga heran mengapa bantuan sebanyak itu tapi kita tidak dapat, katanya ada handuk, selimut, makanan bayi dan lain-lain sudah disalurkan tapi kita tidak dapat itu,” ujarnya.

Baca Juga: Nyinyir di Media Sosial Soal Penyerangan Wiranto, Istri Bekas Dandim Kendari Hancurkan Karir Moncer Sang Suami yang Belum Genap 2 Bulan!

Warga Kota Ambon masih mendirikan tenda di Lapangan Galunggung, Kecamatan Sirimau, Ambon, Jumat (27/9/2019)
Kompas.com/Rahmat Rahmat Patty

Warga Kota Ambon masih mendirikan tenda di Lapangan Galunggung, Kecamatan Sirimau, Ambon, Jumat (27/9/2019)

Dia pun menyarankan kepada para relawan yang menyalurkan bantuan sebaiknya mendatangi langsung tenda-tenda darurat di lokasi pengungsian dan menyerahkan langsung bantuan kepada pengungsi agar semua pengungsi bisa menerima bantuan tersebut.

“Kalau ditampung lagi, itu pasti disalurkan hanya di titik-titik tertentu saja,” ujarnya. Pantauan Kompas.com, di Dusun Umekau ada puluhan tenda darurat yang menampung ratusan warga pengungsi korban gempa Maluku.

Warga mengungsi ke lokasi tersbut setelah gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada Kamis (26/9/2019). (Rahmat Rahman Patty/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest