Follow Us

Dianggap Pendobrak Politik Indonesia, Apa Alasan Anak dan Menantu Jokowi Tergoda Calonkan Diri Jadi Kepala Daerah?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 11 Oktober 2019 | 08:12
Keluarga Jokowi menikmati liburan di Istana Bogor
Instagram/Jokowi

Keluarga Jokowi menikmati liburan di Istana Bogor

"Apakah benar mas Gibran dan Mas Bobby sedang begini? Tanya saja sama anaknya, orang saya tidak diajak ngomong," katanya sambil menirukan jawaban Presiden Jokowi.

Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri.
Kompasiana.com

Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri.

Dinasti politik pasca Orde Baru ibarat jamur di musim hujan, tumbuh di berbagai daerah mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Klan Atut Chosiyah di Provinsi Banten pun menjadi barometer bagi dinasti politik di daerah lainnya, kata Wakil Direktur Puskapol UI, Hurriyah.

"Kekuasaan itu sangat menggiurkan, seperti buah manis yang pasti orang akan mengejar itu. Ketika melihat ada contoh yang berhasil di situ, memungkinkan orang untuk meng-capture sumber daya. Nah itu yang akhirnya, mendorong banyak politisi yang mencoba peruntungan," katanya.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Enggan Dengarkan Emosi Publik Soal UU KPK, Akankah Mahasiswa Sukses Duduki DPR Seperti yang Dilakukan Fahri Hamzah dan Fadli Zon Tahun 1998? Lihat Foto-foto Aksi Mereka

Di sisi lain, keruntuhan dinasti politik juga perlu diperhatikan.

Hurriyah melihat dinasti politik pada akhirnya akan runtuh dengan persoalan korupsi. Ini yang terjadi terhadap klan Soeharto di masa Orde Baru.

"Awal mula kehancuran Soeharto dan perubahan Soeharto menjadi otoriter dan koruptif, ini bermula saat dia melibatkan keluarganya di dalam bisnis dan politik," katanya.

Mendiang Ibu Tien bersama dengan mendiang Presiden Soeharto
tribunnews.com

Mendiang Ibu Tien bersama dengan mendiang Presiden Soeharto

Pascareformasi, dinasti politik meluas di daerah-daerah ditandai dengan desentralisasi dan ruang kompetisi pilkada yang terbuka lebar, termasuk melibatkan keluarga.

Oleh karena itu, bermunculan klan Atut Chosiyah di Banten, klan Noerdin di Sumatera Selatan, klan Asrun di kota Kendari, klan Zainuddin Abdul Madjid di Nusa Tenggara Barat, klan Cornelis di Kalimantan Barat, klan Kasuba di Maluku Utara, klan Limpo di Sulawesi Selatan dan lain-lain.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest