Akan tetapi, Arief menegaskan seluruh kader PDIP di Solo berhak untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon orang nomor satu di sana.
"Siapa pun yang mendaftar, termasuk Mas Gibran anaknya presiden akan kita terima dengan baik," katanya.
Terkait dengan tudingan berdirinya dinasti politik Jokowi, Arief mengklaim partainya tetap berpegang pada seleksi yang terukur dan objektif.
"Jadi bisa saja tanya petinggi misalnya pada ujungnya tidak diberi rekomendasi. Tapi bisa saja sebaliknya, diberi rekomendasi karena memenuhi syarat-syarat objektif untuk memenangkan pilkadanya," katanya.

Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, tak ada yang salah dengan kemunculan Gibran dan Bobby sebagai kerabat Presiden Jokowi di kancah politik.
"Tak ada seorang pun memiliki kemampuan untuk menilai bahwa langkah-langkah yang dilakukan Gibran atau Bobby adalah sebuah strata yang sedang dibangun untuk menyiapkan dinasti baru dalam kekuasaan," katanya kepada BBC Indonesia, Selasa (08/10).
Ngabalin menambahkan, Presiden Jokowi sejak awal tidak ada rencana untuk membangun dinasti politik.
"Kecuali Presiden Jokowi pada waktu walikota pada maju jadi Gubernur DKI Jakarta, serta merta harus didorong anaknya," katanya.
Dalam satu kesempatan, ia mengaku bertanya langsung kepada Presiden Jokowi tentang manuver Gibran dan Bobby dalam politik praktis.