Follow Us

Dianggap Pendobrak Politik Indonesia, Apa Alasan Anak dan Menantu Jokowi Tergoda Calonkan Diri Jadi Kepala Daerah?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 11 Oktober 2019 | 08:12
Keluarga Jokowi menikmati liburan di Istana Bogor
Instagram/Jokowi

Keluarga Jokowi menikmati liburan di Istana Bogor

Dari Jawa Barat terdapat Wali Kota Cimahi (2012 - 2017), Atty Suhari dengan suaminya, Itoc Tochija ditetapkan sebagai tersangka proyek pembangunan pasar dengan nilai proyek Rp57 miliar. Itoc merupakan Wali Kota Cimahi dua periode sebelum Atty.

Fuad Amin Imron, mantan Bupati Bangkalan telah menjadi penguasa wilayah itu selama dua periode (2003 - 2013). Ia kemudian mendorong putranya, Makmun Ibnu Fuad menjadi bupati untuk periode 2013 - 2018. Setelah itu, Fuad terpilih menjadi Ketua DPRD Bangkalan yang dilantik putranya sendiri.

Baca Juga: Dengan Wajah Seram, Jenderal TNI yang Pernah Jadi Kesayangan Soeharto Ini Banting Baret Merah Kopassus di Depan Komandannya. Apa Penyebabnya Dia Begitu Murka?

Pada penghujung 2014, Fuad Amin Imron ditangkap KPK. Selama menjadi bupati dan ketua DPRD Bangkalan diduga menerima suap Rp18,05 miliar terkait dengan jual-beli gas alam.

Di Klaten, Jawa Tengah juga terbentuk dinasti politik yang berakhir dengan penangkapan bupatinya, Sri Hartini.

Sri ditangkap karena dugaan jual-beli jabatan di lingkungan pemerintahan Klaten pada Desember 2016. Ia merupakan isteri dari Haryanto Wibowo (Bupati Klaten 2000 - 2005).

Dinasti politik tidak melanggar secara konstitusi. Tapi Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan mengingatkan bagi kepala daerah, terutama dalam lingkaran dinasti politik untuk tidak bermain-main dengan jabatannya apalagi uang rakyat.

"Kepala daerah tidak perlu takut, jika tidak melakukan korupsi," katanya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest