Follow Us

Dianggap Pendobrak Politik Indonesia, Apa Alasan Anak dan Menantu Jokowi Tergoda Calonkan Diri Jadi Kepala Daerah?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 11 Oktober 2019 | 08:12
Keluarga Jokowi menikmati liburan di Istana Bogor
Instagram/Jokowi

Keluarga Jokowi menikmati liburan di Istana Bogor

Dinasti politik yang cukup menyita perhatian masyarakat adalah Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni yang menang dalam Pilkada 2016 silam. Anaknya, Andi Faisal Sofyan Hasdam baru saja dilantik sebagai Ketua DPRD Bontang, Kalimantan Timur.

Dengan demikian, kekuasaan eksekutif dan legislatif di Bontang dijalankan ibu dan anak.

Sebelumnya, suami Neni, Sofyan Hasdam, merupakan Wali Kota Bontang dua periode (1999 - 2011).

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan, mengungkapkan dinasti politik menjadi perhatian bagi lembaganya. Sebab dari sejumlah perkara korupsi di KPK melibatkan klan-klan politik di daerah.

Awal pekan ini, KPK menangkap Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara karena diduga terlibat suap dalam proyek di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan.

Agung merupakan kepala daerah ke-47 yang terjaring operasi tangkap tangan KPK. Ia juga menjadi kepala daerah ke-119 yang diduga terlibat korupsi.

"Praktik kotor seperti korupsi dalam pengadaan barang dan jasa, sudah dapat bisa dipastikan merusak upaya pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia," kata Basaria saat menggelar konferensi pers di KPK, Senin (07/10).

Sebelumnya, sejumlah perkara korupsi melibatkan kepala daerah yang menjadi bagian dari dinasti politik.

Baca Juga: Torehkan Sejarah dalam Politik Indonesia, Siapa Sangka Puan Maharani Ternyata Gemar Koleksi Merek Mobil Jadul Ini

Hunian milik Ratu Atut
Wartakota - Tribunnews.com

Hunian milik Ratu Atut

Atut Chosiyah yang menempatkan kerabatnya di pemerintahan Banten hingga lembaga legislatif terjerat kasus suap kepala daerah.

Lalu, mantan Bupati Kutai Kertanegara, Rita Widyasari, terjerat kasus suap terkait dengan izin operasi kebun sawit. Ayahnya, Syaukani Hassan Rais yang sebelumnya Bupati Kutai Kertanegara (2001 - 2005) terlibat sejumlah perkara korupsi dengan uang proyek sebesar Rp93,2 miliar.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest