Dalam rilis Polda Metro Jaya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Mayjen (Pol) Nurfaizi, Jumat (10/3/2000) mengatakan, salah satu otak pelaku pembacokan Matori adalah Zulfikar.

Menteri Pertahanan (Menhan) Matori Abdul Djalil memberi penjelasan tentang penghidupan kembali Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda di Nanggroe Aceh Darussalam saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Gedung MPR/DPR Jakarta, Selasa (5/2).
Namun, saat ditanya siapa sebenarnya Zulfikar dan motif dia ingin membunuh Matori, Nurfaizi tidak banyak menjelaskan. “Tanyakan saja langsung kepada tersangka (Sabar-Red),” katanya. (Kompas, 11 Maret 2000).
Saat diwawancarai wartawan, tersangka Sabar mengungkapkan, Zulfikar adalah guru mengaji dan mempunyai sebuah pesantren di Jawa Barat. Namun demikian, Sabar mengatakan pesantren tersebut berada di Maseng, Bogor, Jawa Barat.
Zulfikar berkeinginan membunuh Matori, kata Sabar yang mengaku sebagai anggota Angkatan Mujahidin Islam Nusantara, karena Ketua Umum PKB ini dinilai menyimpang dari ajaran agama Islam, karena PKB-nya tidak berlandaskan Islam.
Baca Juga: Menkopolhukam Wiranto Ditusuk Orang, Kapolsek Menes Jadi Pahlawan Lantaran Berhasil Lakukan Hal Ini

Ahmad Tajul Arifin alias Sabar (tengah) tersangka pembacok Matori Abdul Djalil berhasil ditangkap anggota Resimen Mobil (Resmob) Kepolisian Daerah Metro Jaya pada hari Kamis (09 Maret 2000) di Tangerang.
“Bank BCA dirampok juga karena bank juga tidak sesuai dengan ajaran Islam. Bank itu membolehkan riba yang dilarang Islam,” kata Sabar, ketika itu.
Sebagaimana halnya Wiranto, Matori saat itu berhasil diselamatkan nyawanya setelah dirawat di rumah sakit. (Haryo Damardono/Kompas.id)