Hendropriyono dan pasukannya juga berusaha sebisa mungkin membujuk hati musuh agar bersimpati ke Indonesia. Hasilnya, sebuah peristiwa yang mengharukan terjadi pada 2005.
Wong Kee Chok yang pernah menjadi komandan PGRS dan Hendropriyono bertemu. Keduanya pun saling berpelukan, menangis, dan menanyakan kabar masing-masing.
Baca Juga: Jokowi Beri Titah, Akankah TNI Hukum Serdadu yang Diduga Berbuat Rasis Pada Mahasiswa Papua?
Bahkan, saat peluncuran sebuah buku berjudul Operasi Sandi Yudha, Menumpas Gerakan Klandestin (2017) yang ditulis Hendropriyono, seorang komandan PGRS lainnya bernama Bong Kee Siaw disambut hangat Hendropriyono.
"Kita tidak pernah tahu kapan jadi kawan dan situasi berubah lalu jadi lawan. Bertempurlah dengan ksatria. Jangan menyiksa lawan. Itu sifat prajurit Sandi Yudha," ujar Hendropriyono. (Dylan Aprialdo Rachman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Hendropriyono dalam Operasi Sandi Yudha..."