6. Keluarga sulit berkomunikasi
Endah menungkapkan, karena pilihannya yang memilih untuk bertugas di Papua membuat keluarga harus rela tidak bisa setiap saat bertemu dengan dokter Soeko Marsetiyo.
Bahkan, untuk sekedar melepas kangen melalui telepon saja harus dua minggu sekali.
"Tinggal di Papua itu jadi keterbatasan waktu bertemu kita dan tahu sendiri daerah Tolikara itu susah sinyal. Jadi, kalau tidak salah, dia setiap dua minggu sekali turun untuk telepon," ungkapnya.
7. Sempat kirim sms
Sehari sebelum kejadian, lanjut Endah, kakaknya sempat mengirim SMS ke beberapa orang keluarganya.
"Sehari sebelumnya itu ternyata dia sempat mengirimkan SMS ke beberapa om (paman) dan tante. Isinya potongan ayat Kursi, kita tidak mengerti maksudnya apa, terus tiba-tiba dengar kabar seperti ini," ujarnya
8. Dekat dengan masyarakat
Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Beeri Wopari mengatakan, dokter Soeko Marsetiyo bertugas di Tolikara sejak tahun 2013.