Menurut Dedi, kelompok Anarko Sindikalis juga diduga terlibat terkait aksi vandalisme di Gedung DPR. Terkait demo yang digelar di sejumlah daerah, Polri mengingatkan mahasiswa yang menggelar aksi agar mengenali temannya dan mewaspadai penyusup.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jawa Barat bentrok melakukan aksi unjuk rasa di Depan Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (23/9/2019). Aksi tersebut menuntut Pemerintah Indonesia khususnya Presiden untuk mencabut UU KPK yang baru, menolak RKHUP, dan RUU Pemasyarakatan yang dianggap mematikan
Nama kelompok Anarko Sindikalis ini memang sudah muncul pada beberapa waktu lalu.Nama kelompok Anarko Sindikalis tiba-tiba mencuat pasca-peringatan Hari Buruh Rabu 1 Mei 2019. Adalah Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian yang mengungkap nama kelompok ini, seperti dikutip dari Tempo.
Tito mengungkapkan kelompok Anarko Sindikalis ini yang melakukan keributan dan aksi vandalisme di beberapa daerah saat peringatan Hari Buruh atauMay Day. Tito menjelaskan paham Anarko Sindikalis merupakan fenomena internasional.
Berkembang di Rusia, menyebar ke negara-negara lain di Eropa, dan mulai masuk di Indonesia beberapa tahun terakhir
"Ini memang ada semacam doktrin dari luar negeri mengenai masalah pekerja," katanya di Ruang Rapat Utama, Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.

Para demonstran saat memblokadi Jalan Aria Jipang Kota Bandung dalam aksi unjuk rasa, Selasa (24/9/2019).
Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta AB. Widyanta mengatakan Gerakan Anarko Sindikalis mendapat stigma atau cap mirip Komunisme.
Polisi, kata dia, mereproduksi gerakan itu seperti yang terjadi pada peristiwa 1965. Fobia terhadap gerakan Anarko Sindikalis itu menurutnya seperti menciptakan hantu baru (musuh) yang tidak perlu.
Widyanta menjelaskan Anarko Sindikalis merupakan cabang dari aliran pemikiran anarkisme yang mengkritik ketimpangan kelas.