Follow Us

Cara Simpel Motret, Tak Haram Gunakan Cahaya Buatan dalam Karya Fotografi Jurnalistik. Begini Tekniknya...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 17 September 2019 | 06:51
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dalam sebuah pertemuan di wilayah keamanan bersama (JSA) Panmunjom di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, Minggu (30/6/2019). Kedatangan Trump ke zona demiliterisasi Korea awalnya diagendakan untuk pertemuan dengan Pre
AFP

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dalam sebuah pertemuan di wilayah keamanan bersama (JSA) Panmunjom di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, Minggu (30/6/2019). Kedatangan Trump ke zona demiliterisasi Korea awalnya diagendakan untuk pertemuan dengan Pre

Sebagai contoh adalah foto Rieke Dyah Pitaloka. Kalau saja pemotretan dibiarkan apa adanya, wajah Rieke akan kehilangan detail. Cahaya buatan yang dipakai adalah sebuah lampu kilat yang memperkuat cahaya matahari sore dari arah jendela.

Sementara pada foto Bob Sadino, cahaya lampu kilat diperlukan agar ”kecerahan” wajah Bob setara dengan kecerahan latar belakangnya. Tanpa lampu kilat, wajah Bob tidak akan tampak sama sekali.

Baca Juga: Punya Hobi Fotografi, Pilot Ini Berhasil Abadikan Panorama Angkasa yang Bikin Kita Bergidik

Bob Sadino
Kompas/Arbain Rambey

Bob Sadino

Terakhir, pada foto Nadine Candrawinata, pemotretan memang dilakukan saat matahari masih sangat rendah untuk mendapatkan warna langit yang kaya warna. Pencahayaan buatan pada Nadine diperlukan agar sosok ini menjadi ”kelihatan”. (Arbain Rambey/Kompas.id)

Nadine Candrawinata
Kompas/Arbain Rambey

Nadine Candrawinata

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest