Follow Us

youtube_channeltwitter

Berbanding Terbalik, Nikita Mirzani Gemar Pamer Belanja Puluhan Juta, Orang-orang Kaya di New York Justru Lakukan Hal Ini Sehabis Beli Barang. Mengapa Begitu?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 17 September 2019 | 06:15
Penampilan Nikita Mirzani kenakan sepaket fashion item branded dalam sekali jalan saat liburan ke Paris
https://www.instagram.com/nikitamirzanimawardi_17/

Penampilan Nikita Mirzani kenakan sepaket fashion item branded dalam sekali jalan saat liburan ke Paris

Baca Juga: Maksud Hati Ingin Berbagi Keprihatinan Soal Kabut Asap, Pemilik Akun Twitter Ini Justru Bagikan Foto-foto Lawas

Bill Gates dan putrinya
HAI Online

Bill Gates dan putrinya

Salah satu kesamaan yang ia temukan dari orang-orang kaya itu adalah mayoritas akan merobek label harga barang yang ia beli sehingga orang lain tak tahu berapa uang yang ia belanjakan.

Dalam esai yang dimuat diNew York Times, Sherman menulis tentang seorang wanita yang setiap tahun menghasilkan 4 miliar rupiah dan mewarisi kekayaan keluarga beberapa juta dollar, selalu membuang label harga baju yang baru dibelinya sehingga nanny-nya tidak sampai melihatnya.

"Seorang desainer interior yang saya kenal juga bercerita, salah satu kliennya selalu menyembunyikan harga barang-barang yang ia beli.”

“Semua barang furnitur yang datang ke rumahnya juga harus dihilangkan agar staf di rumah tidak melihatnya," katanya.

Baca Juga: Sinar Mentari Tak Lagi Mampu Tembus Daratan Kalimantan, Foto-foto Ini Jadi Bukti Indonesia Ekspor Kabut Asap ke Malaysia

Bill Gates dan Jennifer Katherine

Bill Gates dan Jennifer Katherine

Kebiasaan itu menunjukkan pola yang lebih besar, orang kaya itu menganggap dirinya normal, dan merasa canggung dengan hasil belanjannya karena tidak mau dianggap kaya.

Dalam hal kekayaan atau harta, orang-orang kaya itu juga tidak pernah menunjukkan bahwa ia "kaya" atau "kelas atas".

Menurut Sherman, mayoritas lebih suka istilah "nyaman" atau "beruntung".

Sebagian orang kaya juga mengelompokkan dirinya ke dalam "kelas menengah" atau "di tengah", karena mereka membandingkan dirinya dengan orang yang lebih kaya lagi.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 5 to 7 of 7

Latest

Popular

Tag Popular

x