Kebakaran lahan
Selain itu WMO memperingatkan, kebakaran hutan yang melanda sejumlah wilayah, mulai dari Amazon, Siberia yang merupakan bagian dari Antartika, Greenland dan Alaska, hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia, akan berdampak pada kondisi amosfer.
Selain dampak langsung dari kebakaran kepada penduduk di sekitarnya, kebakaran hutan juga mengeluarkan polusi, meliputi partikel berbahaya dan gas toksik seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan berbagai gas lain ke atmosfer.
Baca Juga: Apakah Bumi Bakal Bernasib Sama Seperti Mars yang Pernah Diterjang Mega Tsunami?

Lautan Es di Greenland Mencair
The European Union’s Copernicus Atmosphere Monitoring System (CAMS) melaporkan, sebanyak 255 megaton karbon dioksida telah terlepas ke atmosfer dalam periode 1 sampai 25 Agustus. “Setiap hari sejak 9 Juni total radiasi dari kebakaran hutan di wilayah Antartika berada di atas rata-rata dibandingkan 15 tahun terakhir. Ini membuat musim panas 2019 menjadi musim api yang luar biasa untuk area ini,” kata ilmuwan ECMWF Mark Parrington.
Partikel dan gas dari pembakaran biomassa hutan dapat dibawa hingga jarak jauh. Contohnya, gumpalan asap dari wilayah Amazon telah menimbulkan kabut asap ke São Paulo, lebih dari 2.500 km dari sumbernya. Bahkan, menurut CAMS, asap menyebar hingga ke pantai Atlantik. (Penulis: Ahmad Arif/Kompas.id)

Pengguna jalan menggunakan masker yang dibagikan petugas kesehatan dari Puskesmas Cot Simeureung, Kecamatan Samatiga dan Layung, Kecamatan Bubon, Kabupaten Aceh Barat, menyusul kabut asap kebakaran hutan dan lahan gambut yang sangat pekat, Kamis (1/8/2019). Selain kepada pengguna jalan, masker juga