"Ini adalah situasi yang berisiko, kami memiliki banyak tanaman di sini dan semuanya terbakar, seperti pohon jambu mete," katanya kepada BBC.
"Saya bahkan harus memelihara binatang [di dalam] agar mereka tidak terbakar juga. Setiap tahun itu sama, api ini sangat mengganggu daerah ini."
Upaya pejabat lingkungan yang membantunya memadamkan kebakaran minggu lalu malah memicunya kembali, katanya.
Istrinya tidak tahan tinggal di rumah dengan bau asap dan ancaman yang semakin dekat, jadi dia pergi.

Citra satelit NASA yang memperlihatkan hutan hujan Amazon terbakar
Namun, pengusaha kayu Edson Oliveira dari Amazonas selatan mengatakan dia tidak percaya liputan media tentang Amazon.
"Menurut pendapat saya, bagian-bagian yang terbakar adalah sama dengan yang terbakar setiap tahun," katanya kepada BBC.
Ditanya apa yang ingin politisi lakukan untuk Amazon, dia berkata bahwa dia ingin "alternatif ekonomi bagi orang-orang di sini, untuk menemukan cara kami dapat memanfaatkan kekayaan alam yang kamimiliki di sini".
"Tidak ada gunanya menunjukkan apa yang salah tanpa membawa alternatif kepada orang-orang," katanya.
Dana bantuan sebesar US$22 juta itu diumumkan pada Senin (27/08) dalam pertemuan puncak negara-negara G7, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat di Biarritz, Prancis.