Follow Us

Jokowi Beri Titah, Akankah TNI Hukum Serdadu yang Diduga Berbuat Rasis Pada Mahasiswa Papua?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 23 Agustus 2019 | 17:05
Sejumlah orang keluar dan mengangkat tangannya di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019).
ANTARA FOTO

Sejumlah orang keluar dan mengangkat tangannya di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019).

Akan tetapi, Victor Yeimo selaku juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang prokemerdekaan, berdalih pihaknya tidak pernah menyuruh rakyat Papua menyuarakan kemerdekaan dalam demonstrasi terkait peristiwa pengepungan asrama Papua di Surabaya.

Baca Juga: Tak Terima Disebut dengan Kata Rasis Ini, Mahasiswa Papua Ungkapkan Protes, Salah Satunya Soal Kemerdekaan

"Kami tidak pernah menyuruh rakyat menyuarakan kemerdekaan, tapi kami memediasi mereka. Toh, di lapangan mereka menyuarakan kemerdekaan," kata Victor.

Dia mencontohkan dalam orasi rakyat di depan kantor Gubernur Papua, ada sejumlah orang yang menyerukan referendum untuk kemerdekaan.

Klaim bahwa demonstrasi di Papua dan Papua Barat merupakan aksi rakyat tanpa digerakkan kelompok-kelompok prokemerdekaan juga disuarakan Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib.

Baca Juga: Kerusuhan Juga Terjadi di Mimika, Apakah Perlu Status Darurat di Papua Barat?

Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019). Suasana Manokwari mulai kondusif pascaaksi kerusuhan akibat kemarahan atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.
ANTARA FOTO

Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019). Suasana Manokwari mulai kondusif pascaaksi kerusuhan akibat kemarahan atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.

"Ini murni, murni dari aspirasi rakyat. Karena kata rasis tidak baru kali ini, berkali-kali bertahun-tahun kita terima. Menyudutkan orang Papua sebagai hewan. Oleh karenanya saya pikir ini terakumulasi," papar Timotius.

Kendati demikian, seperti yang dilaporkan wartawan harian Cahaya Papua di Manokwari, Safwan Ashari, untuk BBC News Indonesia, berbagai ajakan berunjuk rasa telah tersebar di media sosial sejak Minggu (18/08).

Guna meredam demonstrasi, Presiden Jokowi sendiri mengatakan ia akan merangkul rakyat Papua dengan pendekatan kesejahteraan.

Baca Juga: Lihat Foto-foto Keindahan Papua, Bianglala Surgawi di Khatulistiwa

Massa melakukan aksi di Jayapura, Senin (19/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.
ANTARA FOTO

Massa melakukan aksi di Jayapura, Senin (19/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest