Follow Us

Akui Salah Tentang Hoaks Penculikan Mahasiswa Papua, Mengapa Kominfo Belum Rilis Ralat Secara Resmi?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 22 Agustus 2019 | 14:28
Pemerintah Kembangkan Chatbot Anti Hoaks untuk Identifikasi Berita Hoaks

Pemerintah Kembangkan Chatbot Anti Hoaks untuk Identifikasi Berita Hoaks

Direktur Eksekutif LBH Pers Ade Wahyudin sebelumnya menyesalkan kekeliruan yang dilakukan Kominfo. Ade menjelaskan, penggunaan istilah “penangkapan” yang digunakan Veronica merupakan terminologi resmi yang digunakan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Apabila merujuk pada kedua diksi antara "penangkapan" dan "penculikan" secara jelas mengandung definisi yang berbeda. "'Penangkapan' merupakan bentuk upaya paksa yang menjadi wewenang kepolisian yang diberikan oleh KUHAP. Sedangkan 'penculikan' merupakan tindakan kejahatan," kata Ade dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8/2019).

Dengan fakta tersebut, maka LBH pers menyimpulkan rilis Kominfo tertanggal 19 Agustus 2019 yang berjudul “[ HOAKS] Polres Surabaya Menculik Dua Orang Pengantar Makanan untuk Mahasiswa Papua” yang menyertakan screen capture twit Veronica Koman dengan cap “DISINFORMASI” adalah keliru.

Baca Juga: Kisah-Kasih Bengkel Alat Bantu Tuna Daksa di Utara Jakarta. Yuk Lihat Foto-Fotonya!

Ilustrasi Hoaks
Lifewire

Ilustrasi Hoaks

"Rilis tersebut seolah-olah menganggap postingan Veronica Koman mengabarkan informasi penculikan," kata Ade. "Hal tersebut secara jelas merupakan kekeliruan. Veronica secara jelas tidak pernah menyebarkan informasi penculikan dalam akun medsosnya," ujarnya.

Dengan adanya kesalahan dalam rilis Kominfo tersebut, LBH Pers meminta pihak Kominfo untuk melakukan ralat secara resmi dan menyampaikan permintaan maaf kepada Veronica Koman. Sebab, kekeliruan pelabelan ini adalah kekeliruan yang sangat fatal dan berpotensi menimbulkan persoalan hukum.

"Selain itu juga yang kami khawatirkan adalah lembaga yang diharapkan sebagai pemberi informasi yang akurat malah justru sebalikanya menyebarkan disinformasi," tutur Ade. "Oleh karenanya pihak kementrian wajib melakukan evaluasi atas kerja cek fakta agar peristiwa ini tidak terulang kembali," kata dia. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kominfo Mengaku Keliru soal Hoaks Penculikan Mahasiswa Papua"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest