Fotokita.net - Sisik trenggiling–terbuat dari keratin, yang juga ditemukan di kuku manusia–banyak diminati untuk pengobatan tradisional Cina.
Konon sisik tersebut bisa menyebuhkan radang sendi, meningkatkan produksi ASI, dan menjadi obat kuat untuk laki-laki. Namun, tidak ada riset ilmiah yang mendukung kepercayaan ini.
“(Sisik trenggiling) jadi bagian dari budaya mereka dan digunakan dalam lebih dari 60 produk herbal Tiongkok sebagai obat,” kata Prof. Ray Jansen dari African Pangolin Working Group.

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh menunjukkan barang bukti dari kejahatan perdagangan satwa dilindungi berupa 6 kilogram sisik trenggiling dan 115 duri landak, Rabu (21/08/2019). Sisik trenggiling yang diamankan dari tiga tersangka itu diperdagangkan dengan harga Rp 3 juta per kilogram unt
Kelompok tersebut mencatat ada 19 ribu ton sisik trenggiling yang diperdagangkan secara ilegal dari Afrika pada tahun 2016; 47 ribu ton pada tahun 2017; dan 39 ribu ton pada tahun 2018.
“Ini hanya perdagangan yang berhasil kami gagalkan, hanya sekitar 10% dari keseluruhan perdagangan,” tambah Prof. Ray. “Totalnya mendekati 390 ribu ton sisik tahun lalu.”
Menurut organisasi Traffic, perdagangan internasional ilegal trenggiling semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh menunjukkan barang bukti dari kejahatan perdagangan satwa dilindungi berupa 6 kilogram sisik trenggiling dan 115 duri landak, Rabu (21/08/2019). Sisik trenggiling yang diamankan dari tiga tersangka itu diperdagangkan dengan harga Rp 3 juta per kilogram unt
Indonesia masuk dalam sepuluh negara teratas yang terlibat dalam perdagangan tersebut. Akibatnya, Indonesia kehilangan hingga sepuluh ribu ekor trenggiling setiap tahunnya, termasuk Trenggiling Sunda (Manis javanica) yang terancam punah.