Kisah-Kasih Bengkel Alat Bantu Tuna Daksa di Utara Jakarta. Yuk Lihat Foto-Fotonya!

Fotokita.net – Semua orang ingin terlahir dengan kondisi sehat walafiat tanpa kurang satu apapun. Begitu pula yang sejatinya menjadi impian seorang disabilitas.

Keinginan untuk mempunyai anggota tubuh lengkap menjadi doa panjang dalam hidupnya. Terutama bagian tubuh vital yang menunjang aktivitas sehari-hari.

Doa mereka sepertinya terkabul ketika pria bernama Dada J P Vasmani mendirikan Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) 2007 silam di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Dengan niat tulusnya dia mendirikan yayasan ini bertujuan untuk membantu penyandang disabilitas mendapatkan bantuan kaki palsu (protesa) dan tangan palsu secara gratis.

Dengan persyaratan yang cukup mudah, melampirkan surat keterangan tidak mampu dari RT dan RW, KTP, pas foto seluruh badan, dan kartu keluarga.

Baca Juga: Energi Terbarukan Akankah Jadi Kenyataan? Foto-Foto Berikut Tunjukan Aksi Teatrikal Rakyat Perjuangkan Rakyat Terdampak

Kemudian untuk disabilitas yang masuk kategori mampu bisa mendapatkan satu kaki dan tangan palsu masing-masing dengan biaya Rp 1.750.000 sementara bagian telapak tangan biasa dibanderol Rp. 500.000.

Uang dari biaya yang dikenakan disabilitas berkategori mampu digunakan lagi pembuatan kaki dan tangan palsu dengan kualitas yang bagus.

ANTARA FOTO

Foto dirilis Rabu (7/8/2019), menunjukkan pekerja merapikan pembuatan kaki palsu di Yayasan Peduli Tuna Daksa, di kawasan Sunter, Jakarta. Yayasan ini fokus untuk membantu para penyandang tunadaksa khususnya kurang mampu, nantinya mereka dengan mudah bisa mendapatkan bantuan kaki palsu (protesa) dan tangan palsu secara gratis.

Baca Juga: Foto-foto yang Bikin Hati Kita Miris, Bocah Ini Tetap Ceria Meski Buta dan Luka Parah Akibat Perang Saudara di Suriah.

YPTD tidak hanya melayani pembuatan kaki untuk warga sekitar Jakarta, mereka juga melayani pembuatan kaki dan tangan palsu di luar Jakarta.

YPTD menurunkan langsung tim YPTD ke daerah untuk melakukan pengukuran. Proses pembuatan tetap dilakukan di Jakarta, kemudian tim akan kembali ke daerah tersebut untuk melakukan pemasangan dan edukasi pada para calon pengguna kaki palsu.