Fotokita.net - Di hadapanKomisi XI DPR di Jakarta pada Rabu (21/8/2019),Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan sejumlah akar masalah di dalamSistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Sistem yang sudah berlangsung sejak 5 tahun silam ini memang masih menyimpan sederet persoalan. BPJS Kesehatan masih sering menjadi kepala berita media massa dan media sosial hingga puncaknya kabar defisit yang begitu besar.
Pada 2018 misalnya, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 19,4 triliun. Padahal tidak terhitung berapa kali pemerintah menggelar rapat soal defisit BPJS Kesehatan, baik di tingkat menteri hingga tingkat kabinet yang dipimpin langsung Presiden.

Meme buatan netizen menanggapi cuitan akun Twitter BPJS
"Beberapa persoalan harus diatasi apabila ingin jaminan kesehatan nasional ini bisa berjalan berkelanjutan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Dalam 4 tahun terakhir, pemerintah menyuntikkan dana Rp 25,7 triliun, namun defisit BPJS Kesehatan tetap menganga karena jumlahnya mencapai Rp 49,3 triliun sejak 2015.
Baca Juga: Indonesia Darurat Kekeringan, Gorontalo Masuk Dalam Hitungan. Foto-Foto Ini Buktinya

BPJS kesehatan yang terus mendapatkan masalah.
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah menyelesaikan audit sistem JKN. Ada beberapa akar masalah yang membuat BPJS Kesehatan akhirnya defisit.
Apa saja akar-akar masalah itu? Berikut seperti disampaikan Menkeu Sri Mulyani.
Baca Juga: Pada Masa Presiden Indonesia Ini Bendera Bintang Kejora Boleh Berkibar. Tapi, Ada Syaratnya...