Ia mengatakan bahwa cerita tentang perempuan pendaki hipotermia yang disetubuhi tersebut belum tentu terjadi di Rinjani.
"Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani)," kata Sudiyono.
Dia mengatakan, kawan-kawan guide dan pramuantar di Gunung Rinjani juga memprotes berita yang diceritakan seolah-olah terjadi di Rinjani itu.
Padahal, jalur pendakian Rinjani baru saja dibuka kembali setelah gempa mengguncang Lombok beberapa bulan lalu.
Dia juga mengatakan bahwa di jalur Sembalun ada perempuan guide sehingga perempuan pendaki bisa lebih nyaman saat mendaki.
Baca Juga: Andong, Gunung Indah Sejuta Pendaki? Foto-foto Ini Beri Bukti
Terkait hipotermia, Sudiyono mengatakan saat berada di ketinggian, suhu tubuh seseorang bisa saja turun dan mengalami hipotermia.
Namun, hal tersebut tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing pendaki.
Untuk itu, Sudiyono mengatakan bahwa seorang pendaki harus memiliki persiapan, salah satunya dengan membawa pakaian hangat dan bekal makanan untuk mencegah hipotermia.