Follow Us

Nasib Para Pencari Suaka. Foto-foto ini Menceritakan Kisahnya

Mahmud Zulfikar - Selasa, 09 Juli 2019 | 17:00
Suriah: 6,7 juta pada 2018, melonjak dari 6,3 juta pada 2017. Suriah menjadi negara terbesar asal para pengungsi sejak 2014, menurut UNHCR. Seorang anak perempuan pengungsi Suriah yang meninggalkan Lebanon, melihat melalui jendela saat tiba di Qalamoun
VoaIndonesia

Suriah: 6,7 juta pada 2018, melonjak dari 6,3 juta pada 2017. Suriah menjadi negara terbesar asal para pengungsi sejak 2014, menurut UNHCR. Seorang anak perempuan pengungsi Suriah yang meninggalkan Lebanon, melihat melalui jendela saat tiba di Qalamoun

Fotokita.net - Siapa yang harus bertanggung jawab atas kebrutalan konflik manusia yang menyebabkan terusirnya banyak warga dari negaranya sendiri?

VoaIndonesia mengabarkan jumlah orang yang terpaksa mengungsi akibat perang, penindasan, dan konflik mencapai 70,8 juta pada 2018. Angka ini merupakan angka tertinggi sejak 70 tahun berdirinya UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees).

Dimulai dari konflik politik kekuasaan berbalut agama yang terjadi di Suriah, kompleksitas konflik yang melibatkan banyak kepentingan dan negara ini menyebabkan Suriah sebagai jumlah negara dengan pengungsi terbanyak menurut laporan UNHCR.

Baca Juga: Hilangkan Rindu Kampung Halaman, Perempuan Muslim Rohingya Merias Diri di Tengah Pengungsian. Foto-foto Ini Bikin Kita Elus Dada!

Afghanistan: 2,7 juta pengungsi (2018) vs 2,6 juta (2017). Seorang migran Afghanistan dan bayinya di kamp untuk migran di Grande-Synthe, Perancis, 14 Desember 2016. (Foto: Reuters)
VoaIndonesia

Afghanistan: 2,7 juta pengungsi (2018) vs 2,6 juta (2017). Seorang migran Afghanistan dan bayinya di kamp untuk migran di Grande-Synthe, Perancis, 14 Desember 2016. (Foto: Reuters)

Kemudian Afghanistan, koflik internal antara pemberontak dan pemerintah ini merembet kemana-mana. Sudah 17 tahun berlalu, perang di Afghanistan belum menemu kata rampung.

Lalu di Sudan Selatan, perang saudara yang memperebutkan wilayah kekuasaan ini baru berhenti pada Juni 2018 sejak meletup tahun 2011.

Hingga pelanggaran HAM berat yang dilakukan Myanmar kepada etnis Rohingya menyebabkan berbondong-bondong masyarakat etnis Rohingya mengungsikan diri ke luar Myanmar termasuk ke Indonesia.

Baca Juga: Ternyata dengan Cara Inilah, Warga Sudan Bertahan Hidup dari Perang

Sudan Selatan: 2,3 juta pengungsi pada 2018, turun dari 2,4 juta pada 2017. Seorang anak pengungsi Sudan Selatan bermain di kamp pengungsi Kakuma di Turkana, barat laut Nairobi, Kenya, 31 Januari 2018. (Foto: Reuters)
VoaIndonesia

Sudan Selatan: 2,3 juta pengungsi pada 2018, turun dari 2,4 juta pada 2017. Seorang anak pengungsi Sudan Selatan bermain di kamp pengungsi Kakuma di Turkana, barat laut Nairobi, Kenya, 31 Januari 2018. (Foto: Reuters)

Somalia, Sudan, Republik Demokratik kongo, Republik Afrika Tengah, Eritrea, dan Burundi termasuk sebagai 10 negara yang masuk dalam hitungan UNHCR mengenai jumlah pengungsi terbanyak di seluruh dunia.

Sampai kapan konflik ini akan berakhir? Dan harus berapa nyawa lagi yang harus direlakan?

Anak pengungsi Rohingya berpose di kamp Balukhall, di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. (Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters)
VoaIndonesia

Anak pengungsi Rohingya berpose di kamp Balukhall, di Cox's Bazar, Bangladesh, 15 November 2018. (Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters)

Somalia: 949.700 (2018), turun dari 986.400 pada 2017.  Para pengungsi Somalia menunggu untuk menaiki pesawat kembali ke Somalia sebagai bagian program repatriasi sukarela PBB di kamp pengungsi Dadaab, Kenya, 19 Desember 2017.

Somalia: 949.700 (2018), turun dari 986.400 pada 2017. Para pengungsi Somalia menunggu untuk menaiki pesawat kembali ke Somalia sebagai bagian program repatriasi sukarela PBB di kamp pengungsi Dadaab, Kenya, 19 Desember 2017.

Baca Juga: Potret Sampah Plastik Di Indonesia, Dari Impor Sampah Hingga Dana Hibah

 Sudan: 724.800 (2018) vs 694.600 orang (2017).  Seorang perempuan, yang mengaku kepada polisi bahwa dia dan keluarganya melarikan diri dari Sudan, ditahan oleh Polisi Kanada saat tiba dengan taksi dan berjalan melintasi perbatasan AS-Kanada, ke Hemmingford, Quebec, 14 Februari 2017.

Sudan: 724.800 (2018) vs 694.600 orang (2017). Seorang perempuan, yang mengaku kepada polisi bahwa dia dan keluarganya melarikan diri dari Sudan, ditahan oleh Polisi Kanada saat tiba dengan taksi dan berjalan melintasi perbatasan AS-Kanada, ke Hemmingford, Quebec, 14 Februari 2017.

Republik Demokratik Kongo: 720.300 (2018), naik sedikit dari 2017.  Keluarga warga Kongo yang melarikan diri dari pertikaian etnis di Republik Demokratik Kongo dengan menyeberangi Danau Albert, duduk di dalam bus setelah tiba di kamp Badan PBB untuk Uru

Republik Demokratik Kongo: 720.300 (2018), naik sedikit dari 2017. Keluarga warga Kongo yang melarikan diri dari pertikaian etnis di Republik Demokratik Kongo dengan menyeberangi Danau Albert, duduk di dalam bus setelah tiba di kamp Badan PBB untuk Uru

Republik Afrika Tengah: 545.500 (2018) vs 590.900 (2017).  Seorang pria berbaring di matras di kamp pengungsi di Bangui, Republik Afrika Tengah, 24 April 2017.(Foto: Reuters)

Republik Afrika Tengah: 545.500 (2018) vs 590.900 (2017). Seorang pria berbaring di matras di kamp pengungsi di Bangui, Republik Afrika Tengah, 24 April 2017.(Foto: Reuters)

Eritrea: 507.300 orang (2018), naik dari 486.200 (2017).  Pengungsi Eritrea menyaksikan acara televisi di sebuah bioskop darurat di kamp pengungsi Mai-Aini dekat perbatasan Eritrea di wilayah Tigrai, Etiopia, 10 Februari 2016. (Foto: Reuters)

Eritrea: 507.300 orang (2018), naik dari 486.200 (2017). Pengungsi Eritrea menyaksikan acara televisi di sebuah bioskop darurat di kamp pengungsi Mai-Aini dekat perbatasan Eritrea di wilayah Tigrai, Etiopia, 10 Februari 2016. (Foto: Reuters)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest