Follow Us

Ternyata dengan Cara Inilah, Warga Sudan Bertahan Hidup dari Perang

- Jumat, 08 Maret 2019 | 18:42
Irene Sonia berpose di depan milaya, atau seprai salah satu dari beberapa benda yang berhasil dibawa oleh ibunya ketika mereka mengungsi dari Sudan Selatan ke Uganda.
Nora Lorek

Irene Sonia berpose di depan milaya, atau seprai salah satu dari beberapa benda yang berhasil dibawa oleh ibunya ketika mereka mengungsi dari Sudan Selatan ke Uganda.

Fotokita.net - Lima tahun silam, perang saudara berkecamuk di Sudan Selatan. Pada 2016, sempat disepakati gencatan senjata, tapi upaya itu gagal.

Saat perang, ratusan ribu penduduk Sudan Selatan meninggalkan rumah, membawa apa yang bisa dibawa.

Penduduk negeri ini mengungsi, membawa barang yang menurut mereka sangat berharga, seprai atau milaya.

Bagi banyak pengungsi, milaya adalah satu-satunya yang tersisa dari kampung halaman dan cara untuk menambah penghasilan.

Baca Juga : Apakah Betul Satwa Liar di Taman Safari Dapat Bius Agar Bisa Berfoto?

Rose Jaun, 38, mengerahkan wanita di Bidibidi untuk menjahit dan menjual milaya. “Ini memberi kami waktu untuk mengobrol, berbagi pikiran, sekaligus mendapatkan penghasilan,” ujarnya kepada Lorek.

Enam puluh wanita bisa menghasilkan dua milaya dalam sepekan, hingga kelangkaan kain menghambat mereka.

Fotografer: Nora Lorek

Penulis: Nina Strochlic

Source : nationalgeographic.co.id

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest