Disebutkan bahwa detak jantung Dr. Zhao tiba-tiba menurun setelah ia jatuh ke lantai.
Rekan-rekannya membawa sang dokter ke bagian intensive cara unit (ICU).
Dokter ahli dari ibukota provinsi Taiyuan juga dipanggil untuk menyelamatkan Dr. Zhao.
Seorang rekannya mengatakan kepada wartawan bahwa Dr. Zhao adalah seorang ‘workaholic’.
“Tidak peduli bila ia tidak sedang bertugas atau tidak, selama ada orang yang meminta bantuannya, ia tidak pernah menolak,” kata rekan Dr. Zhao kepada Ma Xiaoma.
Baca Juga: Mengenang Sutopo Purwo Nugroho, Rajin Bikin Cuitan yang Raih Dua Penghargaan Sekaligus
Dalam foto-foto yang beredar di media, terlihat orangtua Dr. Zhao yang sudah lanjut usia menangis saat diperbolehkan melihat putrinya di ICU sekitar pukul 2 malam pada 30 Desember.
Sang ibu memegangi tangan putrinya dan ayahnya menangis memanggil namanya di samping tempat tidur.
Setelah 20 jam dilakukan resusitasi, rekan Dr. Zhao gagal menyelamatkan nyawa dokter tersebut.
Pada 30 Desember pukul 7.16 pagi, dokter yang gila kerja itu meninggal dunia.
Ia mengalami subarchnoid haemorrhage. Itu adala, sebuah jenis stroke yang tidak biasa, yang disebabkan oleh pendarahan di permukaan otak, menurut NHS.
Dilaporkan bahwa China kini melebihi Jepang dalam jumlah kematian yang berhubungan dengan kerja berlebihan.